Mohon tunggu...
Lingkar Hijau Tebo
Lingkar Hijau Tebo Mohon Tunggu... Penulis - Penggiat lingkungan dan budaya /Seppayung hijau

Sepriadi, Hoby Menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Idealis Kedaerahan Lawan "Politik Dinasti dan Oligarki"

6 Oktober 2024   01:06 Diperbarui: 6 Oktober 2024   01:06 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3.Ketimpangan Kekuasaan dan Kesejahteraan: Oligarki dan dinasti politik sering kali memperburuk ketimpangan, karena kekuasaan ekonomi dan politik hanya dikuasai oleh segelintir elite. Ini dapat mengakibatkan kebijakan yang lebih menguntungkan kelompok elite, sementara masyarakat umum---terutama masyarakat daerah yang lebih miskin---tidak mendapatkan akses yang sama terhadap kesejahteraan dan kemajuan ekonomi.

4.Tantangan Terhadap Demokrasi: Politik dinasti dan oligarki sering kali dianggap tidak sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi, di mana kekuasaan seharusnya berada di tangan rakyat dan bisa berubah secara berkala. Dalam sistem politik yang didominasi oleh dinasti atau oligarki, pilihan rakyat sering kali terbatas pada kandidat dari keluarga atau kelompok yang sama, sehingga menurunkan kualitas kompetisi demokratis dan membatasi keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan.

5.Mereduksi Kemandirian Daerah : Dalam konteks idealisme kedaerahan, politik dinasti dan oligarki bisa menjadi penghambat bagi daerah untuk meraih kemandirian. Jika kekuasaan dikuasai oleh keluarga atau kelompok tertentu yang lebih berorientasi pada kepentingan pribadi, aspirasi lokal untuk pembangunan dan desentralisasi bisa terabaikan, karena kebijakan lebih banyak diatur berdasarkan agenda elit tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun