Di tengah dinamika politik jelang pilkada serentak pada 27 november mendatang di Indonesia, suara idealis kedaerahan semakin mengemuka, Desetiap daerah yang Kepemimpinan sebelumnya suara masyarakat terabaikan  Dengan terjadinya ke tidak merataan pembangunan. Sehingga Munculnya kesadaran kolektif untuk melawan politik dinasti dan oligarki menunjukkan betapa pentingnya pemulihan nilai-nilai demokrasi yang telah lama terpinggirkan. Namun, dalam perjalanan ini, kita tidak dapat mengabaikan tantangan dan kesedihan yang mengiringi perjuangan ini.
Dimana kekuatan yang di anggap mayoritas dapat di tukar dengan kekuatan minoritas atas pengaruh dari strategis Politik Dinasti yang tentunya ada campur tangan kekuatan Oligarki yang bersembunyi. Sehingga perlunya  pembahasan yang mendalam,Serta Kritik terhadap praktik demokrasi yang tidak berfungsi dengan baik, Dalam upaya untuk memperjuangkan nilai-nilai dan cita-cita lokal yang mungkin dianggap lebih otentik atau relevan dengan komunitas tertentu.
 1. Kritik Terhadap Demokrasi yang Cacat
Istilah, Demokrasi cacat seringkali mengacu pada demokrasi yang secara nominal ada, tetapi dalam praktiknya tidak efektif atau tidak adil. Ini bisa terjadi karena berbagai alasan, Output Dari
Korupsi politik: Di mana para pemimpin menggunakan kekuasaan mereka untuk keuntungan pribadi atau kelompok tertentu, mengabaikan kepentingan rakyat.
   Oligarki atau monopoli kekuasaan: Di mana hanya segelintir elite yang memiliki kekuasaan nyata dalam pengambilan keputusan       politik, sehingga partisipasi demokratis dari rakyat terbatas.
   Kurangnya transparansi dan akuntabilitas: Di mana keputusan politik tidak dibuat secara terbuka atau tidak melibatkan kontrol       yang efektif oleh masyarakat sipil.
   Pemilu yang tidak bebas atau adil: Di mana pemilu menjadi formalitas belaka, karena adanya kecurangan, manipulasi, atau            penindasan terhadap lawan politik.
2. Idealisme Lokal sebagai Alternatif
Idealisme lokal, Merujuk pada pendekatan politik dan sosial yang berbasis pada nilai, Adat, dan cita-cita yang lebih spesifik pada komunitas atau daerah tertentu. Ini bisa menjadi cara untuk melawan atau mengatasi demokrasi yang dianggap tidak mewakili rakyat. Dengan tanda dan pedoman: