Sepanjang sejarah, rakyat telah bergulat untuk membebaskan diri dari tirani, ketidakadilan, kebodohan, kemiskinan, dan sebagainya, yang semuanya itu merupakan lawan dari masyarakat sipil yang menjadi cita-cita bersama masyarakat Indonesia Baru sekarang ini. Jadi "perspektif kerakyatan" akan sangat mewarnai pendekatan historiografi pembebasan.
Berpijak pada Masalah Kekinian
Oleh karena historiografi pembebasan memiliki komitmen terhadap persoalan kekinian, maka penulisan sejarah perlu menggunakan point of departure dari persoalan kekinian juga. Dengan demikian, historiografi akan menjadi pelita kegelapan masyarakat dalam memahami masa kini dan selanjutnya dapat membangkitkan semangat untuk mengubah kondisi saat ini guna mencapai kejayaan masa depan Indonesia Baru.
Selanjutnya, penulisan historiografi pembebasan mensyaratkan cara berpikir dekonstruktif. Terdapat banyak salah kaprah baik dalam penggambaran  maupun judgement terhadap berbagai peristiwa sejarah Indonesia.Â
Selama ini misalnya, banyak sejarawan Indonesia dalam menggambarkan periode perang kemerdekaan lebih memberikan penilaian "positif" terhadap strategi diplomasi dan konsesi ekonomi serta politik yang diberikan kepada bangsa asing yang hingga sekarang ini menjadi sumber ketergantungan Indonesia.Â
Sementara itu, kekuatan-kekuatan rakyat yang menginginkan kemerdekaan 100% dipandang sebagai ekstremis. Pandangan semacam itu, sama persis dengan yang dimiliki oleh kolonialis Belanda pada waktu itu.Â
Celakanya hampir semua orang Indonesia juga berpandangan seperti itu, karena guru-guru sejarah juga mengajar para muridnya seperti itu. Dan masih banyak mitos serupa itu yang harus diruntuhkan.
Pertanyaan yang lebih detail juga dapat diajukan untuk masalah-masalah aktual lain yang sedang dihadapi oleh masyarakat Indonesia, seperti: ketergantungan, kemiskinan yang semakin akut, ketidakadilan yang masih merajalela, eksploitasi, korupsi, pelanggaran hak asasi manusia, birokrasi, gender, dan sebagainya.Â
Jika hal itu dilakukan oleh para sejarawan Indonesia, maka historiografi pembebasan betul-betul akan dapat membebaskan pikiran masyarakat dari kungkungan mitos, ketidaktahuan, salah tafsir, manipulasi, dan sebagainya terhadap masa lampau, yang pada gilirannya sangat menentukan cara pandang masyarakat terhadap persoalan masa kini dan harapan masa depan.
Historiografi Pembebasan dan Pendidikan Sejarah