"Bacot" Ucap Ferdi tersenyum devil.
"Bersiap" Titah Kevin yang diangguki oleh yang lain. Lalu mereka merogoh saku nya masing-masing dan mengeluarkan pistol 'klek' klek 'klek' , setelah itu mendongakkan pistol nya dan menembak kaki mereka satu persatu...
DOR..DOR..DOR..DOR..DOR..DOR..DOR
"Akhhh bocah sialan" pekik bandar narkoba tersebut memegang kaki nya.
"Cepat masuk" titah Vita pada seseorang yang di telpon nya.
"Kalian semua bawa mereka , jangan biarkan ada yang kabur! kalau banyak tingkah tembak saja" titah Kevin pada anggota nya yang baru masuk.
"Baik tuan" jawab nya lalu menggeret mereka keluar.
"LEPASIN GUE!" bentaknya.
"Jangan mimpi! aku tau bahwa kau adalah bandar narkoba nya kan? bukan hanya itu, kau juga sering melakukan pembunuhan Tuan Edward Chiko Eilend. Aku tau kau sangat licik sehingga identitas mu saja sulit untuk di bobol, tapi ingat aku lebih licik dan cerdas" Ucap Nadia dingin.
"Bawa dia keluar, aku muak melihat wajahnya" titah nya lagi. Setelah menyelesaikan pekerjaan nya, mereka keluar dari klub dan juga tak lupa mengganti pakaiannya. Mereka terlihat sangat puas dengan hasil kerja malam ini, dan akhirnya mereka memutuskan untuk pergi makan ke sebuah restoran mewah di dekat sana.
"Nggak nyangka gue, kalian bertiga dingin banget tadi, beda sama sifat aslinya yang cerewet dan bar-bar" kekeh Naufal yang sudah duduk manis.
"Kan kalau lagi nugas emang gitu" jawab Lisa.