Nah mari kita simak penjelasan berikut ini, pada artikel sebelumnya kita sudah membahas tentang filsafat Esensialisme, nah pada kesempatan ini saya akan membahas tentang bagaimana sih filsafat perenialisme dalam pendidikan?
Sebelum kita membahas lebih jauh kita harus tau dulu apa sih perenialisme itu?
Perenialisme berasal dari kata perenial yang artinya abadi atau kekal, dapat berarti pulas tiada akhir. Dengan demikian dalam kepercayaan perenial beragam pada nilai-nilai atau norma-norma yang bersifat abadi. Aliran ini mengambil analogi realitas sosial budaya manusia sebagimana realitas pohon bunga yang terus tumbuh dan mekar dari musim ke musim, datang dan pergi, berubah warna, dan tetap sepanjang masa dengan gejala yang terus ada dan sama.
Dalam pengertian yang lebih umum perenialisme dapat dikatakan bahwa tradisi juga dipandang sebagai prinsip-prinsip yang terus abadi dan mengalir sepanjang sejarah manusia. Dengan ini dianggap sebagai anugerah tuhan pada semua manusia yang merupakan hakikat insaniah.
Aliran perenialisme beranggapan bahwa pendidikan harus didasari oleh nilai-nilai kultural masa lampau. Oleh sebab itu kehidupan modern akibatnya sama dapat menimbulkan krisis dalam segala bidang.
Perenialisme dapat dikenal dengan mudah karena memiliki ciri khas diantaranya:
a. Perenialisme mengambil jalan regresif yaitu kembali pada nilai dan prinsip dasar yang menjiwai pendidikan pada masa yunani kuno dan abad pertengahan.
b. Aliran ini beranggapan bahwa realitas mengandung tujuan.
c. Perenialisme beranggapan bahwa belajar adalah sebagai latihan dan disiplin kita.
d. Beranggapan bahwa kenyataan tertinggi berada dibalik alam, penuh dengan kedamaian, dan bersifat transendental.
Aliran perenialisme ini tetap menginginkan bahwa zaman terdahulu atau lampau harus tetap dipertahankan dan diabadikan. Sebab pada zaman modern seperti sekarang ini banyak yang membawa kerusakan kepada manusia.