Nah untuk artikel kali ini saya akan memaparkan tentang Filsafat progrevisme dan Tokohnya dalam pendidikan.
Progrevisme berasal dari kata progres yang berarti kemajuan, secara harfiah progrevisme diartikan sebagai aliran yang menginginkan kemajuan-kemajuan secara cepat. Jadi, progrevisme merupakan salah satu aliran yang menghendaki suatu kemajuan yang mana kemajuan ini akan membawa perubahan.
Dalam filsafat pendidikan modern progrevisme adalah suatu aliran yang menekankan bahwa pendidikan bukanlah sekedar upaya pemberitahuan pengetahuan pada peserta didik akan tetapi, berisi aktivitas dimana peserta didik diarahkan kepada kemampuan untuk berfikir secaa keseluruhan atau menyeluruh sehingga mereka dapat berfikir secara sistematis. Melalui cara-cara ilmiah, menyediakan data empiris, infomasi teoritis, memberikan pertimbangan, dan pembuatan kesimpulan menuju alternatif yang paling memungkinkan sebagai pemecahan masalah yang tengah dihadapi.
Pandangan progresivisme dalam pendidikan dibagi menjadi 2 yaitu;
a. Pandangan progresivisme tentang anak didik dan pendidik.
Aliran ini memandang bahwa peserta didik mempunyai akal dan kecerdasan. Hal ini ditunjukkan oleh fakta bahwa manusia mempunyai kelebihan dibanding dengan mahluk lainnya. Peserta didik tidak hanya dipandang tentang kesatuan jasmani dan rohani namun juga termanevestasikan dalam perilaku, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan pengalamannya. Jasmani dan rohani terutama kecerdasan harus dioptimalkan. Artinya peserta didik itu diberi kebebasan untuk bebas berfikir.
b. Pandangan progrevisme tentang peran guru
Peran guru yang berperan secara progresive berfungsi sebagai pembimbing atau orang yang menjadi sumber yang pada umumnya bertanggung jawab untuk menfasilitasi belajar siswa. Peran guru ini berusaha memberikan pengalaman-pengalaman agar siswa dapat mengembangkan potensinya serta kemapuannya dalam pendidikan.
Pandangan aliran progresivisme ini dalam belajar
Dalam pandangan ini belajar itu berasal dari asumsi bahwa anak kecil itu bukan manusia kecil melainkan manusia seutuhnya yang mempunyai potensi untuk berkembang serta mempunyai kemampuan yang berbeda-beda baik dari keaktifan, kekreatifan, dan mempunyai motivasi sesuai kebutuhannya. Dalam konteks ini pendidik semestinya harus memperhatikan potensi dari peserta didik. Menurut pandangan ini belajar dipusatkan pada diri siswa dengan benar- benar memperhatikan anak didik atau peserta didik.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan menurut pandangan ini antara lain:
a. Memberikan kesempatan anak didik untuk belajar peorangan atau mandiri,
b. Memberikan kesempatan anak didik untuk belajar dari pengalaman,
c. Pendidik harus memberikan motivasi kepada anak didik,
d. Mengikutkan anak didik dalam segala aspek kegiatan yang memnuhi kebutuhan pokok anak didik tersebut.
Aliran ini beranggapan bahwa belajar bertumpu pada akal, kelebihan manusia yang bersifat kreatif dan dinamis sebagai potensi dasar manusia untuk memecahkan berbagai persoalan kehidupan belajar. Dalam konteks ini pendidik harus memberikan pengalaman yang menarik untuk peserta didik, agar mereka dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut ini tokoh progresivisme antara lain yaitu;
1. William james
Adalah seorang psikolog dan seorang filusuf Amerika yang dikenal sebagai pendiri aliran pragmatisme beliau menegaskan bahwa olah fikiran dipelajari sebagai bahan pelajaran pokok dari ilmu pengetahuan alam. Dan fungsi otak itu untuk dipelajari.
2. John Dewey
John dewey lahir di Amerika pada tahun 1859 dia tidak ahli dikalangan filsafat saja akan tetapi ahli diberbagai kalangan seperti di bidang ekonomi, hukum, antropologi, politik, dan ilmu jiwa.
Sumbangan john dewey dipandang sebagai kekuatan intelektual yang dapat menggerakkan perkembangan progrevisme. Dia memandang bahwa sekolah itu sebagai lingkungan masyarakat terkecil dan cerminan daripadanya. Pandangan ini perlu dipegang secara teguh disertai harapan meskipun realisasinya tidak semata berasal dari hasil terjemahan.
Menurut john dewey progrevisme adalah intervensi atau terjemahan dalam hal pendidikan yang dihubungkan dengan orientasi tahap awal dengan munculnya teknologi. Mengenai pendidikan progrevisme john dewey menuliskan bahwa pendidikan itu menghendaki adanya filsafat pendidikan yang berlandaskan pada filsafat pengalaman. Secara singkat John dewey menyinggung tentang pengalaman kesatuan rangkaian pengalaman ini mempunyai 2 aspek penting bagi pendidikan yakni;
a. Hubungan kelanjutan diantara individu dan masyarakat
b. Hubungan kelanjutan diantara pikiran dan indera.
John dewey berpendapat sama dengan plato bahwa manusia tidak bisa hidup sendiri pasti membutuhkan orang lain dan begitu pula fikiran tidak lepas dari aktivitas mental dan pengalaman.
3. Hans Vaihinger
Seorang filusuf jerman yang lahir pada tahun 1852 dan meninggal pada tahun 1933. Dia berpendapat bahwa kata tau hanya mempunyai arti praktis yang sesuai dengan objeknya namun tidak bisa dibuktikan karena satu-satunya berfikir untuk mempengaruhi kejadian atau peristiwa di dunia. Segala pengalaman itu adalah buatan semata.
Sekian pemaparan tentang progrevisme dan tokohnya dalam filsafat pendidikan.
Dan terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H