Mohon tunggu...
Linda Susana
Linda Susana Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang guru yang suka membaca dan menulis di waktu luang. Ingin belajar menulis lebih baik, bercita-cita menerbitkan karya dalam bentuk tulisan. Semoga dapat terwujud, aamiin.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Guruku

19 November 2024   18:30 Diperbarui: 19 November 2024   18:34 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru piket berbicara lewat mikrofon agar semua siswa masuk ke dalam kelas. Toleransi waktu lima menit telah habis, siswa masih berkeliaran di luar kelasnya. Terpaksa guru piket menghampiri dan menegur secara langsung. 

"Ayo masuk ke kelas. Waktu istirahat sudah habis. "

"Tanggung, Bu. Ini lagi habisin makanan. " Siswa bertubuh gempal menjawab. 

"Kita tinggalin aja si Monti. Yuk kita ke kelas," ajak siswa berpostur jangkung.

"Tapi aku mau salim dulu sama Bu Puspa. " Siswa bertubuh kecil mendekati guru piket, mengulurkan tangannya.

Siswa itu setengah berlari masuk ke kelasnya, diikuti kedua temannya. Puspa meringis, antara sakit dan gatal. Punggung tangannya ditusuk kuku panjang. 

"Bu Puspa pulangnya kalau tidak ada acara, kita main ke mal baru. " Seseorang mencolek tangan dari belakang. 

Puspa membalikkan tubuhnya, "Maaf Bu Anung. Kebetulan pulangnya, saya sedang ada keperluan. "

Jam menunjukkan pukul 02.00, sekolah sudah mulai sepi.  Motor yang dikendarai Puspa keluar dari pintu gerbang. 

Jalan perkampungan yang ditempuh tiga puluh menit. Sebuah rumah sederhana tapi asri bukanlah yang pertama dikunjunginya. Setelah mengucapkan salam, Puspa masuk ke dalam rumah yang tampak sepi seperti tidak berpenghuni. 

Tanpa ragu Puspa masuk ke dalam kamar. Seseorang sedang berbaring lemah, tetapi senyumnya tidak pernah hilang di pelupuk mata begitu juga kebaikannya yang sampai sekarang sangat membekas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun