KESIMPULAN
Bullying adalah suatu tindakan negatif yang dilakukan secara berulang-ulang dimana tindakan tersebut dilakukan dengan sengaja dan bertujuan untuk melukai dan membuat seseorang merasa tidak nyaman.Â
Bullying dapat menyebabkan kesehatan mental menjadi terganggung. Kesehatan mental merupakan cabang ilmu yang mempelajari kesehatan jiwa yang menitikberatkan pada rohani yang sehat dengan melihat perilaku manusia sebagai satu bentuk psikofisik yang kompleks.Â
Beberapa kesehatan mental yang dapat terjadi yaitu seperti korban mengalami depresi dan stress dan menyebabkan korban untuk bunuh diri. Tindak bullying ini sangat bervariasi dan terjadi di seluruh dunia. Menurut U.S. Department of Health and Human Services, jenis bullying yang paling sering terjadi adalah bullying dalam bentuk verbal dan sosial diantaranya yaitu panggilan nama yang mengejek, Menggoda, Menyebar rumor atau kebohongan, Mendorong, Memukul, menampar, menendang, Mengancam, Mencuri, Melakukan bullying dalam komentar, Melalui email atau blog. perilaku bullying harus mendapatkan perhaian khusu oleh para praktisi Pendidikan. Sebab dampak bullying yang dibiarkan secara terus-menerus dapat menyebabkan fatal.
Pemahaman moral adalah pemahaman individu yang menekankan pada alasan mengapa suatu tindakan dilakukan dan bagaimana seseorang berpikir sampai pada keputusan bahwa sesuatu adalah baik atau buruk. Pemahaman moral bukan tentang apa yang baik atau buruk, tetapi tentang bagaimana seseorang berpikir sampai pada keputusan bahwa sesuatu adalah baik atau buruk.Peserta didik dengan pemahaman moral yang tinggi akan memikirkan dahulu perbuatan yang akan dilakukan sehingga tidak akan melakukan menyakiti atau melakukan bullying kepada temannya. Sebagai orang dewasa, kita harus bisa menuntun dan mengajarkan pada anak-anak tentang perilaku moral dan perbedaan perilaku baik dan buruk. Serta konsekuensi jika melakukan tindakan yang buruk. Agar anak-anak dapat memiliki pemahaman tentang adanya konsekuensi atas setiap tindakan dan pilihan yang mereka buat.
Hal ini dapat mendidik anak untuk terbiasa berpikir sebelum bertindak, dan menimbangkan konsekuensi yang akan terjadi atas tindakan mereka. Kita juga harus bisa mengedukasi anak atas buruknya tindak bullying, baik jika hanya bercanda maupun dilakukan dengan serius. Tindak bullying akan memberikan dampak berkepanjangan terhadap korban, pelaku, maupun saksi.Â
Terhadap korban, maka akan membuat mental korban tersebut cenderung lebih pemalu, penakut, pendiam, dan tidak ingin mengekspresikan diri. Bahkan pada beberapa kasus, korban bullying akan memiliki sifat ingin menyakiti diri sendiri, depresi, anxiety, dan penyakit mental lainnya. Pada pelaku bullying, akan menimbulkan sifat paling hebat, percaya diri berkelebihan, keras kepala, dan kasar yang biasanya akan terbawa hingga usia tua. Dan pada saksi, akan muncul sifat bodo amat akan hal buruk yang terjadi di depan mata, dan tidak peduli serta tidak dapat bersimpati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H