Mohon tunggu...
Lina M
Lina M Mohon Tunggu... Lainnya - Wisteria

There's gonna be another mountain

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Princess Marini Tertahan untuk Pulang

1 April 2020   06:52 Diperbarui: 16 April 2020   22:05 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tok! Tok! Satpam kos mengetuk pintuku. Wajahnya datar namun dipenuhi gurat ketakutan. Ia berusaha menyadarkan aku bahwa kos sudah menjadi ramai sejak tadi pagi. "Marini ditemukan meninggal di kamarnya."

Aku membelalakkan mata. Tubuhku bergetar.

Marini meninggal dengan tenang. Meski ditemukan tak bernyawa di kamar yang berantakan namun ia mengenakan gaun mewah dan riasan yang cantik. Ia memegang seikat bunga seruni putih dan amplop surat, surat yang ia cari tadi malam bersamaku.

Aku tidak dapat menganggapnya suatu candaan lagi. Apa yang Marini ceritakan semalam ternyata bukan cerita yang mengada-ada melainkan kisah sungguhan yang Marini ceritakan secara jujur. Ia memeluk foto anaknya yang telah beranjak remaja. Dan isi surat itu membuatku merasa berdosa. Surat itu memberitahu Marini jika anaknya telah meninggal dunia dua hari yang lalu.

Kusentuh Marini. Aku meminta maaf semalam telah menjadi manusia yang keliru.

"Maafkan aku, Marini."

Aku menangis melihat bantal kecil berbentuk bola telah dikemas sedemikian rupa oleh Marini.

Sumber gambar: https://twitter.com/maykandydufka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun