Lelah dengan hidup yang terlalu lama
Gelisah dengan hidup yang terlalu pendek
Kendra menepuk punggung Cokro. Ia sadar meski tidak dapat menghibur tetapi ia lah teman satu-satunya.
"Kau juga akan seperti aku, Kendra," kata Cokro tiba-tiba. "Sebentar lagi."
Deg! Jantung Kendra berdebar-debar. Ia menatap Cokro seolah meminta pertanggung jawaban atas pernyataan yang ia katakan.
"Kau meminta hadiah kan?"
Kendra menjerit sekeras-kerasnya ketika seekor capung merah terbang berdesing di hadapannya. Kendra seolah sedang bercermin. Sosok nenek tua itu sudah musnah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H