Akil lalu sarapan buah yang didapatnya tadi. Dengan tertib dan sesuai etika. Dan setelah selesai makan pun Akil membereskan semuanya sendiri.
"Akil, nanti siang Bibi hendak pulang ke rumah. Kasihan, anak Bibi pasti sedang bingung mencari Bibi," kata merpati putih dewasa tersebut untuk berpamitan kepada Akil.
Akil bengong. Tetapi segera sadar jika ada yang mengkhawatirkan merpati putih. Dan Akil juga mulai sadar jika ada yang mengkhawatirkannya saat ini, yaitu ayah dan ibunya.
"Iya, Bibi. Pasti anak Bibi sangat sedih menanti Bibi pulang," kata Akil yang semakin merasa bersalah atas kebohongannya selama ini.
"Kamu baik-baik ya, semoga kamu juga segera bertemu dengan keluargamu. Keluargamu pasti kangen sama kamu," kata merpati putih sambil mengusap kening Akil.
Mueza duduk sendiri dan nampak mendengar obrolan Akil dan merpati putih. Tetapi Mueza tidak mau meninbrungnya, karena merpati putih sudah berpamitan dengannya tadi. Sedangkan dua anak kambing dari tadi hanya sibuk makan rumput, tidak terlibat ataupun mendengar obrolan Akil dan merpati putih.
Namum, tiba-tiba dua anak kambing tersebut berlari kencang menuju Akil.
"Akil, Akil, Akil! Ada yang mencarimu!" panggil dua anak kambing tersebut secara bersahutan.
"Siapa?" tanya Akil yang merasa kaget dengan panggilan yang keras dan berulang tersebut.
"Ayah dan ibumu. Mereka ada di sana. Tadi mereka menyanyi sambil menyebut namamu. Nyanyiannya sangat indah. Kami penasaran, lalu kami mencarinya. Setelah tahu yang menyanyi adalah kelinci, kami berbincang sebentar!" kata salah satu anak kambing ini tersebut dengan semangat.
"Lalu mereka bilang mencari Akil. Dan kami pun bilang kalau Akil sedang bersama kami! Lihatlah Paman dan Bibi kelinci itu sudah hampir sampai sini!" kata anak kambing yang lainnya dengan semangat dan nampak bergembira.