Akil lalu menata buah yang didapat tersebut dengan rapi di atas daun pisang yang sudah dipetiknya sejak kemarin.
"Akil, aku bantu ya," kata Mueza menawarkan diri.
"Iya, boleh!"
Hanya dalam hitungan beberapa menit, mereka selesai menata buah dengan rapi. Nampak indah dan sungguh menggoda siapapun yang melihat susunan buah tersebut.
"Akil, ini sangat bagus!" kata Akil yang kagum dengan hasil kerja dirinya dan Akil.
"Iya, ini karena kamu yang punya ide."
"Ini juga karena kamu yang membantuku, Akil!"
"Oh iya, sekarang tinggal mencari air minum. Kamu tunggu di sini Mueza, aku mengambil air minum dulu," kata Akil.
"Aku ikut, Akil!"
"Kamu di sini saja, nanti kalau Paman Elang mencari kita bagaimana?" kata Akil sambil menolak permintaan Mueza dengan sopan.
"Oh begitu. Baiklah, Akil!" kata Mueza dengan semangat.