"Ayah, Ibu bagaimana jika kita makan lebih dulu? Ayah dan Ibu pasti sangat kelelahan karena mencari kami," usul Caltha.
"Baiklah. Kita makan bertiga. Jangan lupa berdoa sebelum makan ya!" Kata Ibu Caltha yang menyetujui usul Caltha.
Setelah selesai makan, mereka beristirahat sebentar dan teringat akan Karen dan Kiree si kumbang dan Gerald si garengpong. Ayah dan Ibu Caltha kemudian menceritakan apa yang terjadi saat dalam perjalanan mencari Caltha dan adik-adik serta bayi larva.
"Sungguh Ibu! Aku sangat senang. Tapi bagaimana Bibi Karen bisa menemukan tempat ini. Apakah kita akan mencari Bibi Karen dan Kiree serta paman Gerald?" Tanya Caltha yang masih bingung untuk mengambil keputusan.
"Sebaiknya kita tetap di sini sambil menunggu mereka," kata Ayah Caltha.
"Iya, benar! Kita tidak bisa bergerak cepat seperti mereka. Akan percuma jika kita mencari. Masih banyak air tergenang dan sampah di mana-mana," lanjut Ibu Caltha.
"Ayah! Ibu! Bolehkah aku di luar? Siapa tahu Bibi Karen dan Kiree atau paman Gerald lewat," Caltha pun meminta izin dan berharap diberi izin.
"Baiklah, Nak! Tapi jangan ke mana-mana. Jangan membuat kami bingung lagi," kata Ibu Caltha yang memberi izin bersyarat.
"Baiklah Ibu," jawab Caltha dengan senang, lalu keluar dari cangkang keong.
Bersambung...Â
Ditulis oleh Lina WH
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H