"Aku di bawah pohon flamboyan, Ibu. Ibu di mana?" Jawab Caltha semangat.
"Diamlah di situ, kami yang ke sana!" Kata Ayah Caltha kemudian.
Dengan penuh susah payah, akhirnya mereka saling bertemu. Lalu berpelukan dan menanyakan keadaan masing-masing.
"Caltha, kamu dan adik-adikmu baik-baik saja kan?" Tanya Ibu Caltha.
"Kami baik-baik saja, Ibu. Kami memindahkan bayi larva ke cangkang keong yang sudah tidak berpenghuni. Sekarang adik-adik dan bayi larva masih tertidur pulas di sana. Aku lapar dan hendak mencari makanan ke luar, sekalian mencari makan untuk adik-adik," jawab Caltha dengan jujur.
"Anak pintar! Anak cerdas! Ayah bangga mempunyai anak seperti kalian," puji Ayah Caltha kemudian.
Mereka bertiga memutuskan mencari makanan dan minuman untuk bersama. Mereka pun tidak berpencar mencari makanan, supaya bisa bersamaan tiba di cangkang keong.
Setelah makanan yang diperoleh dirasa cukup, akhirnya Caltha,Ayah dan Ibunya berjalan menuju cangkang keong tempat adik-adik dan bayi larva berada.
"Ibu, lihatlah! Itu cangkang keong tempat kami berteduh," kata Caltha sambil menunjuk ke arah cangkang keong berada.
"Baiklah! Sebentar lagi pasti kita sampai," kata Ibu Caltha dengan penuh semangat.
Sesampainya di cangkang keong, adik-adik Caltha ternyata belum bangun. Masih tidur pulas dengan posisi yang berurutan seperti biasanya. Bayi larva pun demikian, tidur dengan sangat pulas.