Kanaya hanya terdiam dan yakin jika Athen bukanlah orang yang hanya memanfaatkannya seperti yang mereka katakan.
Kanaya sebenarnya sudah merasa bersalah dengan orang tua dan juga adik-adiknya. Tetapi, egonya terhadap Athen lebih besar, sehingga Athen lah yang lebih dipilih.
"Kamu dan Athen tuh sama, Kan! Sama-sama sudah tidak punya nurani. Sudah hilang nurani kalian!" Lanjut Betty dengan kata-kata yang lebih pedas.
Mata Kanaya terbelalak memandang Betty. Betty tetap tenang dan percaya pada pendiriannya bahwa Kanaya sudah kehilangan nurani.
"Cinta yang dewasa itu menyangkut masalah pengendalian diri bukan mengumbar diri. Cinta itu juga butuh logika, bukan hanya perasaan saja. Apalagi cinta itu bayar! Sudah pasti cinta itu tidak sehat," lanjut Betty.
"Bet, memang kamu master cinta? Pacaran juga tidak. Ah, mungkin kamu terlalu patah hati, jadi sesnsi dengan yang saling jatuh hati," kata-kata Kanaya sepertinya semakin dalam. Betty dan Aldo tetap tidak menghiraukannya karena mereka menganggap Kanaya adalah korban cinta yang salah.
"Bagaimana jika suatu saat kami memberikan banyak bukti kepadamu? Kan, aku tuh kasihan sama kamu dan juga orang tuamu. Walaupun orang tuamu tajir, tapi alangkah baiknya jika niat bersedekah itu diserahkan langsung kepada yang membutuhkan," Betty tetap berbicara walaupun tahu jika Kanaya tidak akan menghiraukannya.
"Ah sudahlah! Tidak perlu membahas itu lagi. Aku sudah percaya sama Athen. Aku dan dia punya tujuan yang sama. Memang kalian nggak melihat bagaimana Athen memperlakukan aku? Apakah itu sebuah kepalsuan? Jika aku lebih care masalah materi sama Athen, itu karena sekarang Athen sedang butuh. Dan aku mensupportnya," Kanaya berusaha menjelaskan, berharap Betty dan Aldo berhenti menyalahkannya.
Entahlah, Kanaya yang terkesan lembut dan pendiam itu sebenarnya adalah perempuan egois dan keras kepala. Terlalu labil dan selalu menganggap keputusannya adalah yang paling benar. Walaupun Kanaya tidak pernah memaksakan kehendak apapun kepada orang lain, tetapi pilihan untuk dirinya sendiri tetap dipaksakan. Iya, pilihan untuk tetap mempertahankan Athen dan membohongi kedua orang tuanya. Memang ada tahap di mana pemikiran dan sudut pandang seseorang sangat mudah dipengaruhi, berubah, dan juga berlebihan.Â
Bersambung...Â
Lina WHÂ