"Ngacau banget sih, Bet," dengan ketus, Kanaya menjawab perkataan Betty. Sahabatnya yang kini sedikit dilupakannya.
"Kan, kamu tuh dibohongi sama Athen. Kamu hanya dimanfaatkan saja. Athen punya kekasih yang lain," jata Betty tanpa basa-basi.
Muka Kanaya datar saja dan tidak begitu mudah percaya dengan apa yang Betty ucapkan. Dan Kanaya pun segera duduk meninggalkan Betty yang sedang berdiri.
Betty mengikutinya, dan duduk tepat di samping Kanaya.
"Kan, aku tahu loh! Tadi Athen bawa roti bakar untukmu, kan?" Lanjut Betty dengan suara yang lebih pelan.
"Kok tahu?" Mata Kanaya terbelalak memandang Betty.
"Iya, tahu! Itu sebenarnya roti bakar untuk Athen. Dari Mbak Bela, SPG di ZG Plaza. Dia salah satu kekasih Athen. Tadi Mbak Bela bawa dua untuk Athen. Mbak Bela tuh satu kost sama sepupuku."
Kanaya terdiam. Tetapi bukan berarti langsung mempercayai apa yang Betty katakan kepadanya.
"Kan, sadar deh! Athen tuh matre dan kamu hanya dimanfaatkan saja," lanjut Betty.
"Bet! Kamu iri ya sama aku? Karena aku lebih sering bersama Athen dari pada bersama kamu. Ingat ya! Jangan jadi penghancur hubunganku dengan Athen," Kanaya pun mengancam Betty dan segera meninggalkan Betty dengan kesan yang tidak enak.
Dan, nampaknya dua sahabat sedang mengibarkan bendera perseteruan.Â