Di ujung sana, sang Ibu pun menjawab, "Kok banyak sekali minta uangnya? Memangnya untuk apa? Tugas kuliah butuh biaya segitu?"
"Iya, Bu. Aku kan semester empat. Sudah banyak praktikum."
"Jangan bohong ya Kan! Nanti siang Ibu kirim. Tapi ingat, gunakan uang itu sebaik-baiknya."
"Baik, Bu," kata Kanaya di akhir pembicaraan.
Kanaya pun bisa senyum sumringah. Lalu segera ia mandi untuk pergi ke kampus. Ya, ada kuliah hari ini. Tentu dijemput Athen. Athen merupakan mahasiswa semester akhir yang kini sedang mengerjakan skripsi. Peran Kanaya dalam pengerjaan skripsi Athen sungguh besar, terutama dalam hal keuangan. Maka dari itu, Kanaya selalu meminta uang bulanan lebih kepada orang tuanya tanpa merasa bersalah. Itu semua Kanaya lakukan demi cintanya kepada Athen. Kanaya takut jika Athen memutuskan hubungan kasihnya hanya karena tidak bisa membantu keuangan Athen yang sedang seret.
"Hi Kan! Cantik sekali hari ini. Sudah sarapan belum?" Sapa Athen saat Kanaya membuka pintu kamar kostnya.
Kanaya tidak menyangka jika Athen sudah datang untuk menjemputnya.
"Belum," jawabnya dengan senyum manis dan matanya berbinar-binar karena sang pujaan hati kini sudah di hadapannya.
"Aku bawa roti bakar. Sarapan dulu, sayang," kata Athen sembari memberikan kotak makan berisi roti bakar kepada Kanaya.
Lalu mereka pun duduk bersama di sofa biru muda ruang tamu kost. Sungguh mesra dan bahagia.
Setelah selesai pun, mereka segera menuju kampus. Dan seperti biasa saat sampai di kampus, Athen selalu mengantar Kanaya hingga masuk ke ruang kelas.
"Kan, mana Arjuna sableng? Sudah pergi ya?" Kata Betty mengagetkan.