Tujuan audit umum yang berkaitan dengan saldo
- Eksistensi_Jumlah yang tercantum memang ada. Tujuan ini bersangkutan dengan apakah jumlah yang tercatat dalam laporan keuangan memang harus dicantumkan.
- Kelengkapan_Jumlah yang ada telah dicantumkan. Tujuan ini bersangkutan dengan apakah semua jumlah yang harus dicatat pada suatu akun benar-benar telah dicatat.
- Keakuratan_Jumlah yang tercantum telah dinyatakan dengan benar. Tujuan keakuratan megacu pada jumlah yang tercantum secara aritmetika sudah benar.
- Klasifikasi_Jumlah yang tercantum dalam daftar klien telah diklasifikasikan dengan tepat. Klasifikasi melibatkan penentuan apakah pos-pos yang ada dalam daftar klien telah dicantumkan dalam akun-akun buku besar yang tepat.
- Cutoff_Transaksi yang mendekati tanggal neraca telah dicatat pada periode yang tepat. Tujuan auditor adalah menetukan apakah transaksi-transaksi telah dicatat dalam saldo akun pada periode yang tepat.
- Hubungan yang rinci (Detail Tie –In)_Rincian saldo akun sesuai dengan jumlah pada file induk yang berkaitan, sesuai dengan total saldo akun, dan sesuai dengan total buku besar.
- Nilai yang dapat direalisasi_Aktiva yang telah dicantumkan dalam jumlah yang diestimasi akan direalisasi. Tujuan ini terkait dengan apakah saldo akun telah dikurangi untuk memperhitungkan penurunan biaya historis ke nilai realisasi bersih.
- Hak dan kewajiban. Tujuan ini adalah padanan auditor terhadap asersi manajemen tentang hak dan kewajiban untuk saldo akun.
Tujuan audit yang khusus yang berkaitan dengan saldo
Sama dengan tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi.
Tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan
Konsep yang sama, yang diterapkan pada tujuan audit yang berkaitan dengan saldo, juga berlaku untuk tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan.
Â
Bagaimana Tujuan Audit Dicapai ?
Auditor harus memutuskan tujuan audit yang tepat dan bukti yang harus dikumpulkan untuk memenuhi tujuan tersebut pada setiap audit. Untuk melakukan hal ini, auditor mengikuti suatu proses audit, yaitu metodologi yang telah didefinisikan dengan baik untuk menata audit guna memastikan bahwa bukti yang diperoleh sudah mencukupi serta tepat, dan bahwa semua tujuan audit yang disyaratkan sudah ditetapkan dan dipenuhi.
Empat fase audit laporan keuangan
Fase 1 Merencanakan dan merancang pendekatan audit
Fase 2 Melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
Fase 3 Melaksanakan prosedur analitis dan pengujian rincian saldo
Fase 4 Menyelesaikan audit dan menerbitkan laporan audit