Seiring berjalannya waktu...
Saya menyadari hidup ini memang sangatlah berharga. Saya bahagia hidup saat ini, menjadi diri saya apa adanya. Ya, saya memang belum punya uang jutaan dolar, blm punya rumah dan istana mewah, saya bukanlah artis terkenal, saya bukanlah bos, saya tdk punya bawahan. Saya ya apa adanya.
Namun, 1 hal yang pasti. Saya punya HIDUP ini.
Rata2 orang ingin mencapai seperti yg saya sebutkan di atas.
Betul?
Dan terkadang kita pun merasa iri akan pencapaian mereka yang sukses.
Betul?
Saya pun dulunya juga berambisi. Namun, seiring berjalannya waktu...
Saya menyadari. Saya tak mesti mendapatkan itu semua baru bisa membuatku seutuhnya bahagia. Ya, saya bersyukur dengan kondisi fisik saya saat ini, punya keluarga dan teman, bebas berkarya, memberi yang terbaik dalam hidup ini dan bermanfaat bagi yang lain, hidup TOTALITAS menjadi diri sendiri apa adanya.
Ternyata kita punya peran masing-masing di dunia ini. Dimana kita bisa bebas berkarya dan karya kita memberi manfaat bagi banyak orang.
Ya, seperti keanekaragaman bunga di taman, semua punya keindahan tersendiri. Begitupula dengan burung, mereka punya keunikan tersendiri. Burung2 yang terbang tinggi di angkasa, kita menganggapnya burung yang hebat. Namun, jangan salah. Yang setiap pagi berkicau dengan merdunya justru burung2 kecil.Â
Ya, kita semua unikÂ
Hargailah potensi dirimu. Temukan apa yang menjadi minatmu. Fokus dan terus kembangkan apa yang menjadi bakatmu. Sampai akhirnya hidupmu mekar bagaikan pepohonan yang mulai berbunga di musim semi.Â
Meskipun, seolah-olah karyamu (pekerjaanmu) terlihat sepele seperti lilin kecil tiada arti, ingatlah bahwa tidak ada yang sia2 dalam menekuni apa yang menjadi bakat kita. Namun yang terpenting, itu baik dan bermanfaat bagi diri sendiri dan yang lain! Anda akan melihat dan merasakan momen kebahagiaan melalui karyamu.Â
Jika Anda bekerja, namun tidak ada kepuasan batin dan kebahagiaan, periksa kembali apa yang menjadi minatmu. Ingat apa yang kamu lakukan hendaknya baik dan bermanfaat. Inilah hidup indah melalui karya.Â
Bekerjalah dengan setulus-tulusnya, dengan sepenuh hati dan perlahan2 Anda mulai paham akan HIDUP. Karena kebanyakan orang tidak tahu bagaimana hidup dengan baik. Pada umumnya, yang mereka tahu adalah mencari dan mengumpulkan sebanyak2nya. Yang pada akhirnya menimbun sifat tamak. Sampai mereka pun lupa untuk tersenyum. Benar begitu?Â
Seolah-olah kehidupan menekan mereka, sehingga membuat mereka frustasi. Padahal sesungguhnya pemikiran mereka sendiri yang membuat dirinya stress! Pemikiran kitalah yang menekan diri kita sendiri!
Kita diibaratkan mencari-cari kesenangan dalam kabut, tak jelas, kabur. Ketika kita telah mendapatkannya, ternyata itu bukan kebahagiaan kita sesungguhnya. Kemudian, kita mencari dan terus mencari apa yang disebut "kebahagiaan", namun kita mencarinya di dalam kabut. Oleh karena itu, kita berputar2 saja dalam kabut.
Ketika kita berhenti sejenak, menenangkan pikiran, kita melihat posisi kita saat ini dan menggali apa impian kita yang sesungguhnya, mesti ke arah mana saya tuju. Kita mampu melihat tujuan kita dengan jelas, ke arah mana kita harus melangkah. Ibarat matahari yg mulai terbit menghapus kabut. Begitulah pandangan benar akan mengarahkan hidup kita dengan benar pula, menghalau kabut pikiran yang kacau.
Bagi seorang yang pikirannya telah terlatih dan punya mental baja, dia akan menerima kondisi kehidupan sebagaimana apa adanya. Karena ia sudah mengerti akan pasang surutnya kehidupan.
Lalu, bagaimana caranya kita menari dalam kehidupan yang serba tidak pasti ini?
Teruslah berupaya benar!
1. Menumbuhkan kekuatan positif yang belum ada.
2. Mengembangkan apa yang sudah menjadi kekuatan atau kelebihanmu (strength)
3. Mencegah keburukan yang belum muncul agar tidak muncul dalam diri.
4. Mengatasi dan melenyapkan keburukan atau kelemahan (weakness) yang telah ada dalam dirimu.
Sehingga kita terus berinovasi dan berkreasiÂ
Namun, melenyapkan apa yang menjadi kelemahan (weakness) kita itu tidaklah mudah. Betul? Lalu, bagaimana caranya?
Fokus dan kembangkanlah yang positif! (Nomor 1 dan 2).
Perlahan-lahan apa yang menjadi kelemahanmu itu pun akan tertutup oleh kekuatan atau keunggulanmu!
Oleh karena itu, sesungguhnya kita punya bakat dan mimpi. Segera ketahui!
Ketika kita telah menetapkan apa impian kita, segera ambil tindakan! Namun, lagi-lagi Anda harus periksa apakah impianmu itu relevan dengan kapasitasmu sendiri?
Sama halnya dengan pepohonan. Anda tidak bisa memaksa pohon pinus yang hidup di pegunungan untuk tumbuh di pantai. Begitupula sebaliknya dengan pohon bakau.Â
Langkah pertama memang sulit, namun ya inilah hidup. Kesulitan itu adalah warna kehidupan. Ya, sebelum kita melukis, kita juga butuh warna hitam untuk mensketsanya. Hitam juga merupakan suatu warna. Jika kita pantang menyerah dan terus berupaya serta konsisten, kehidupan akan membuka jalannya bagimu. Ya, begitulah secara alamiÂ
Saya, kamu, kita semua adalah bernilai dan berharga. Saya tidak bisa menggantikanmu seutuhnya, begitupula dengan kamu, karena kita semua unik!
Ketika kamu merasa down, gagal, putus asa. Lihatlah matahari pun masih tetap bersinar di kala mendung! Ketika hujan berhenti pun, ada pelangi..
Kita harus mengakuinya bahwa kesuksesan terdiri dari kegagalan-kegagalan.
Jadilah orang yang membawa terang dan cahaya dalam dirinya serta membagikannya itu pada yg lain. Selalu, selalu ada harapan meskipun kita gagal di saat ini.
Jadilah pembawa harapan dan inspirasi pada dirimu sendiri serta orang di sekitarmu, khususnya mereka yang sedang putus asa. Sesungguhnya motivator sejati adalah diri kita sendiri. Jadilah pelita bagi diri sendiri dan memberi terang bagi yang lain.
Hiduplah bebas leluasa, namun tujuannya jelas bagaikan bambu yang luwes dan menjulang tinggi, meskipun diterpa angin tetap kokoh karena akarnya kuat. Akar itu adalah keyakinan kita! Keluwesan melambangkan kemampuan kita beradaptasi dalam kondisi apapun. Bambu yang tinggi melambangkan ketekunan dalam meraih impian.
Hiduplah seperti pohon rindang yang meneduhkan. Ketika Anda sudah sukses pun, ingatlah seperti halnya pohon besar dulunya dari sebutir benih kecil yang ditanam di dalam tanah. Tetaplah rendah hati! Ingat tempat Anda berpijak! Hormati orang2 yang telah membantumu dan kasihilah semua makhluk tanpa pilih kasih.
Kembali lagi pada filosofi pohon. Pohon besar bisa tumbuh karena air,cahaya matahari, kelembapan, penyerbukan, dsb. Ketika pohon telah berbuah, dia memberi buahnya tanpa pilih kasih. Intinya, kita tidak mesti hanya membantu kepada mereka yang pernah membantu kita. Itu namanya balas budi. Kita perlu ingat dan membalas kebaikan mereka. Namun, hendaknya kita juga menolong mereka yang membutuhkan uluran tangan kita. Otomatis kita berlatih menumbuhkan kemurahan hati, ringan tangan dan welas asih kita pada makhluk lain.
Akhir kata. Hiduplah dengan ceria karena ya hidup ini sangat berharga. Serta hargai dan kasihi orang yang berada bersamamu saat ini, karena hidup hanya sementara, kita tidak tahu apakah kita bisa bertemu kembali di masa depan?
SEKIAN
May all beings be well, happy, peaceful, and free from suffering.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H