Hiduplah bebas leluasa, namun tujuannya jelas bagaikan bambu yang luwes dan menjulang tinggi, meskipun diterpa angin tetap kokoh karena akarnya kuat. Akar itu adalah keyakinan kita! Keluwesan melambangkan kemampuan kita beradaptasi dalam kondisi apapun. Bambu yang tinggi melambangkan ketekunan dalam meraih impian.
Hiduplah seperti pohon rindang yang meneduhkan. Ketika Anda sudah sukses pun, ingatlah seperti halnya pohon besar dulunya dari sebutir benih kecil yang ditanam di dalam tanah. Tetaplah rendah hati! Ingat tempat Anda berpijak! Hormati orang2 yang telah membantumu dan kasihilah semua makhluk tanpa pilih kasih.
Kembali lagi pada filosofi pohon. Pohon besar bisa tumbuh karena air,cahaya matahari, kelembapan, penyerbukan, dsb. Ketika pohon telah berbuah, dia memberi buahnya tanpa pilih kasih. Intinya, kita tidak mesti hanya membantu kepada mereka yang pernah membantu kita. Itu namanya balas budi. Kita perlu ingat dan membalas kebaikan mereka. Namun, hendaknya kita juga menolong mereka yang membutuhkan uluran tangan kita. Otomatis kita berlatih menumbuhkan kemurahan hati, ringan tangan dan welas asih kita pada makhluk lain.
Akhir kata. Hiduplah dengan ceria karena ya hidup ini sangat berharga. Serta hargai dan kasihi orang yang berada bersamamu saat ini, karena hidup hanya sementara, kita tidak tahu apakah kita bisa bertemu kembali di masa depan?
SEKIAN
May all beings be well, happy, peaceful, and free from suffering.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H