" iya bu, soalnya para langganan ibu saya, kalau mau beli pasti bertanya dulu, ini yang mengulek ibu atau orang lain ? " kalau saya jawab saya, biasanya mereka tidak jadi membeli, katanya rasanya jadi berbeda, padahal, saya sudah menyesuaikan jumlah racikan bumbu dan bahan yang sama dengan yang ibu saya buat, tetapi kata mereka rasanya masih berbeda, enakan ibu saya yang membuatnya ". Kata Mbak nya menjelaskan.
" Oh begitu ", kata saya sedikit tak percaya.
" ini bu pesanannya sudah jadi, yang karet merah pedas, yang karet kuning tidak pedas ", kata Mbaknya sambil menyodorkan bungkusan rujak kepada saya.
" Ini mbak pembayarannya, salam juga untuk ibu, semoga cepat sembuh dan sehat-sehat selalu ", Â kata suami saya sambil menyodorkan uang pembayarannya.
" oh iya Pak nanti saya sampaikan, terima kasih banyak ", kata Mbak penjualnya dengan ramah.
Sesampainya dirumah, saya jadi penasaran, apa benar rasanya berbeda. Dengan cepat saya buka bungkusan yang tidak pedas, karena saya tidak begitu suka pedas.
Lalu saya coba mencicipinya, rasanya sih memang ada yang agak berbeda juga, untuk bumbunya sedikit kurang berasa, seperti ada yang kurang mantap, tetapi entah apa ya, seperti ada yang kurang pas saja, beda dengan buatan ibunya dulu yang memang lebih mantap. apakah memang ada yang berbeda atau ini hanya perasaan saja ?
Kucoba tanya suami " gimana rasanya, ada yang berbeda atau sama saja ? ".
" ya ada beda juga sih, terasa sedikit kurang untuk rasa bumbu, juga lebih sedikit isinya " kata suami saya menjelaskan.
Jadi kesimpulannya apakah istilah " Beda tangan beda rasa " itu benar atau tidak ? atau ada hal-hal lain atau faktor-faktor lain yang ikut berperan di dalamnya sehingga berbeda ?, yah entahlah.....itu rahasia penjualnya....
Terima kasih.