Membayangkan masa depan
Mengidentifikasi kebutuhan dan kekurangan – selalu bertanya apa yang kurang?
Berpikir tentang kesuksesan yang telah diraih dan kekuatan untuk mencapai kesuksesan tersebut
Fokus mencari bantuan dari sponsor atau institusi lain
Mengorganisasikan kompetensi dan sumber daya (asset dan kekuatan)
Merancang program atau proyek untuk menyelesaikan masalah
Merancang sebuah rencana berdasarkan visi dan kekuatan
Mengatur kelompok yang dapat melaksanakan proyek
Melaksanakan rencana aksi yang sudah diprogramkan
Pendekatan berbasis aset ini juga digunakan sebagai dasar paradigma Inkuiri Apresiatif (IA) dimana paradigma IA ini percaya bahwa setiap orang memiliki inti positif yang dapat memberikan kontribusi pada keberhasilan. Menurut Cooperrider & Whitney (2005), Inkuiri Apresiatif adalah suatu filosofi, landasan berpikir, yang berfokus pada upaya kolaboratif menemukan hal positif dalam diri seseorang, organisasi, dan dunia sekitarnya, baik dari masa lalu, masa kini, maupun masa depan.
Asset-Based Community Development (ABCD) yang selanjutnya akan kita sebut dengan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA) merupakan suatu kerangka kerja yang dikembangkan oleh John McKnight dan Jody Kretzmann, di mana keduanya adalah pendiri dari ABCD Institute di Northwestern University, Amerika Serikat. Pendekatan PKBA menekankan dan mendorong komunitas untuk dapat memberdayakan aset yang dimilikinya serta membangun keterkaitan dari aset-aset tersebut agar menjadi lebih berdaya guna. Pendekatan PKBA berfokus pada potensi aset/sumber daya yang dimiliki oleh sebuah komunitas, dimana selama ini komunitas sibuk pada strategi mencari pemecahan pada masalah yang sedang dihadapi. Â Maka disinilah seorang pemimpin akan berperan sebagai fasilitator dalam menggerakkan dan memimpin komunitasnya agar tercipta komunitas yang sehat dan resilien.