Mohon tunggu...
Lilis Edah Jubaedah
Lilis Edah Jubaedah Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 1 Cilegon

Saya Lilis Edah Jubaedah, Lahir di Purwakarta, 26 Agustus 1965. Pekerjaan saya Guru di SMPN 1 Cilegon. Hobby saya menulis, walapun belum mahir. Konten yang saya sering tulis apa saja yang berhubungan dengan rasa kekhawatiran diri terhadap lingkungan sekitar. Jenis tulisannya ada puisi, cerpen, opini, esai, atau apa saja yg menurut saya cocok dengan kontennya. Tapi hanya sekadar menulis saja.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pengalaman Umroh (5)

29 Desember 2022   12:11 Diperbarui: 29 Desember 2022   12:15 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada yang berbeda dalam pelaksanaan jumatan antara di Indonesia dan di Mekkah, setelah adzan pertama, ada jeda. Pada jeda tersebut Jemaah melakukan salat sunnah, kemudian adzan kedua lalu dilanjutkan hutbah. Setelah hutbah kemudian komat, dan dilanjutkan salat jumat dua rakaat. Setelah itu selesai, dilanjutkan dengan salat ghaib empat rakaat. Selesai sudah dan Jemaah bubar.

Mungkin yang berbeda dalam jumatan di Mekkah hanyalah Bahasa yang digunakan dalam hutbah itu. Keseluruhan isi hutbah menggunakan bahasa Arab pastinya. Walaupun kami tidak paham secara keseluruhan isi, yakin dan pasti isi hutbah itu dari mulai pembukaan, ucapan syukur, pujian kepada Allah, ajakan berbuat kebaiakn dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan, mengingatkan akan hal-hal kebaikan. Begitu sih, yakin intinya isi dari hutbah pasti ajakan untuk berbuat kebaikan.

Dari pengalaman tersebut saya dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran yang saya dapat tentang keislaman selama ini, tidak meleset dari yang ustad-ustad ajarkan. Kalaupun ada perbedaan itu tidak menyalahi aturan atau ketentuan karena memang dijelaskan bahwa imam mazhab di islam itu ada empat yaitu Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hambali. Yang tentu saja pada masing-masing mazhab tersebut memiliki kekhasannya. InsyaAllah kesemuanya tujuannya satu yaitu menuju Allah Yang Maha Esa.  

Fakta tak bisa disangkal, benar sekali, Ketika bubar yang kami perhatikan adalah pintu yang akan kami gunakan sebagai jalan keluar. Karena ada penyekat, maka mau tidak mau, kami mengikuti jalur sesuai arahan. Dan sesuai prediksi di awal, bahwa kami akan menggunakan pintu 74. Ternyata pengguna tangga ramai juga, terpaksa agak antre dan lambat sampai di latai dasar. Yang penting kan sudah jelas pintu berapa yang kami cari. Keluar pintu 74 kami mengambil jalur belok kiri sesuai arah kami pulang. Terus berhitung pintu sampai pintu ke 90. Barulah kami agak ke arah kanan, supaya mendekat dengan WC 3. Itu yang biasa kami jadikan titik kumpul. Nah, kalau sudah sampai di situ, lega sudah karena jalan menuju hotel sudah terlihat. Walau masih padat dengan Jemaah, tapi tidak terlalu khawatir. Ke hotel sudah dekat. Semoga selalu mendapat barokahnya dari apa yang kami dikerjakan. Aamiin YRA.

"Eh, berarti sampai di hotel, biasa kita makan dulu ya. abis itu siap-siap untuk pergi citytour ya," saya mencoba memecah ketegangan dengan mengingatkan teman-teman sekamar akan kegiatan berikutnya setelah jumatan ini. Yaitu citytour ke Kota Thaif.

Semoga apa yang akan kami lakukan tetap dapat menambah wawasan kami. Aamiin YRA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun