Berdasarkan data kepolisian Indonesia pada 2020, menunjukkan dari jumlah total kecelakaan 101.198 kejadian, 726 kejadian atau 0,71 persen disebabkan oleh pengaruh minuman alkohol. Kemudian di antara 726 kasus tersebut, 201 orang tewas, 184 orang luka berat, dan 417 lainnya luka ringan. Kasus kecelakaan yang disebabkan oleh pengemudi dalam pengaruh minuman alkohol terbukti memiliki dampak buruk bagi kehidupan masyarakat. Mulai dari menyebabkan cedera serius atau bahkan kematian bagi korban kecelakaan, serta merugikan secara ekonomi dan emosional bagi pihak keluarga korban.Â
Kedua, konsumsi minuman beralkohol dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan pada struktur otak. Kandungan alkohol memiliki efek neurotoksik yang dapat merusak sel-sel otak dan memengaruhi fungsi kognitif serta perilaku seseorang secara keseluruhan. Maka dari itu, dampak biologis dari minuman beralkohol bukan hanya terbatas pada pengaruh langsung terhadap tubuh, tetapi juga membawa risiko jangka panjang terhadap kesehatan otak dan sistem saraf secara keseluruhan.
2. Dampak Minuman Beralkohol dari Sisi Psikologis
Kemudian dari sisi psikologis, minuman beralkohol memiliki dampak yang signifikan terhadap kondisi emosional dan mental manusia. Pengaruh minuman alkohol menyebabkan perubahan dalam respons emosional seseorang, bahkan meningkatkan perasaan sedih dan khawatir yang berlebihan seperti depresi dan anxiety disorder. Meskipun efek ini hanya sementara, tetapi secara jangka panjang bisa berdampak serius bagi kesehatan mental seseorang. Terlebih lagi, minuman beralkohol dapat merusak kualitas hubungan sosial seseorang. Ketika seseorang dalam pengaruh minuman alkohol, mereka cenderung kehilangan kontrol diri. Ketidakmampuan dalam mengontrol perilaku dan tindakan ini yang dapat mengganggu hubungan atau interaksi sosial dengan teman, keluarga, dan rekan kerja.Â
Maka itu, dampak minuman alkohol dari perspektif psikologis tidak hanya memengaruhi kondisi emosional individu secara langsung, tetapi juga meningkatkan risiko gangguan mental seperti depresi dan gangguan kecemasan, serta memengaruhi kualitas hubungan sosial mereka di lingkungan sekitarnya.
3. Dampak Minuman Beralkohol dari Sisi SosialÂ
Dalam konteks ini, makna menutup akal pada sisi sosial menunjukkan efek minuman beralkohol dapat menutup, menghambat, atau mengganggu proses berpikir logis dan rasional pada manusia. Oleh karena itu, orang yang mabuk cenderung membuat keputusan buruk, tidak mampu berpikir jernih, serta kehilangan kontrol diri. Hal ini yang menjadi penyebab orang mabuk tidak sadar atas tindakannya selama di bawah pengaruh minuman alkohol. Â Ketidaksadaran tersebut bisa menimbulkan indikasi patologi sosial, seperti tindakan kriminal yang berpotensi merugikan orang lain, bahkan yang paling mengerikan hingga merenggut nyawa orang lain.
Kasus pemerkosaan yang menimpa siswi SMP asal Bengkulu pada tahun 2016 silam menjadi bukti nyata akan bahaya dan dampak negatif dari minuman beralkohol. Â Tragedi yang melibatkan 14 orang di bawah pengaruh minuman alkohol ini menyisakan ruang duka dan kesedihan bagi keluarga korban.Â
Kaitan Antara Ajaran Islam dengan Ilmiah dalam Konteks Minuman Beralkohol
Dalam ajaran Islam, mengonsumsi minuman beralkohol termasuk perbuatan yang tidak dibenarkan. Kemudian, Allah SWT juga tidak semerta-merta melarang hambanya melakukan sesuatu tanpa sebab dan akibat, melainkan ada dampak serius bagi kemaslahatan manusia. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, minuman beralkohol memiliki dampak buruk bagi kesehatan fisik, stabilitas emosional dan mental, serta hubungan sosial di masyarakat.
Di sisi lain, hasil penelitian telah menunjukkan bahwa alkohol memiliki berbagai dampak negatif terhadap tubuh manusia. Hal itu berkaitan baik dengan dampak biologis, psikologis, maupun sosial. Berdasarkan laporan World Health Organization (WHO) pada 2014, menyebutkan lebih dari 3,3 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat mengonsumsi minuman beralkohol. Dalam laporan status global mengenai alkohol dan kesehatan pada 2012, terdapat kurang lebih 320 ribu orang antara usia 15-20 tahun meninggal setiap tahun karena berbagai penyebab terkait dengan alkohol. Penyebab-penyebab tersebut di antaranya, cedera dari kecelakaan lalu lintas atau kekerasan, dan risiko penyakit seperti sirosis hati, kanker, penyakit jantung, dan sistem peredaran darah.Â