Teori perkembangan psikososial Erikson tetap sangat relevan dalam psikologi modern. Misalnya, dalam pendidikan, konsep tentang krisis identitas remaja banyak digunakan untuk membantu memahami tantangan yang dihadapi oleh remaja dalam mencari jati diri. Dalam konteks hubungan interpersonal, teori ini memberikan wawasan tentang pentingnya membangun kedekatan emosional dan rasa saling percaya untuk mencapai hubungan yang sehat dan bermakna.
Selain itu, teori ini juga mengajarkan bahwa setiap individu memiliki potensi untuk berkembang dan berubah sepanjang hidup mereka, bahkan dalam usia lanjut. Ini memberikan harapan bahwa meskipun seseorang mengalami kegagalan atau kesulitan pada suatu tahap, mereka masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri dan mencapai integritas pada akhir hayat.
Kesimpulan
Erik Erikson melalui teorinya tentang perkembangan psikososial menawarkan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana individu berkembang dalam kaitannya dengan masyarakat dan lingkungan sekitar mereka. Delapan tahap perkembangan yang ia usulkan memberikan pandangan yang komprehensif tentang perjalanan kehidupan manusia, dengan setiap tahap membawa tantangan yang harus dihadapi untuk mencapai kesejahteraan psikologis. Dengan menyelesaikan konflik-konflik ini dengan cara yang sehat, individu dapat tumbuh menjadi pribadi yang lebih matang dan lebih siap untuk menghadapi kehidupan yang terus berkembang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H