Mohon tunggu...
Lilis mutiara
Lilis mutiara Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Saya hobi bermain volli

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Erik Erikson Psyko Sosial

14 November 2024   15:16 Diperbarui: 14 November 2024   15:20 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Remaja berada dalam pencarian identitas pribadi mereka. Mereka mencoba untuk memahami siapa mereka sebenarnya, nilai-nilai apa yang mereka anut, dan bagaimana mereka ingin dilihat oleh orang lain. Jika mereka mampu mengeksplorasi berbagai peran dan menemukan identitas yang stabil, mereka akan merasa percaya diri. Namun, jika mereka bingung tentang peran mereka dalam masyarakat atau tidak dapat menemukan identitas mereka, mereka akan mengalami kebingungan peran.

6. Tahap 6: Intimasi vs. Isolasi (18-40 tahun)

Pada tahap dewasa muda, individu berusaha untuk membentuk hubungan intim yang mendalam dengan orang lain, baik dalam konteks hubungan romantis, persahabatan, atau hubungan profesional. Jika mereka mampu membangun hubungan yang sehat dan penuh pengertian, mereka akan merasa puas dan terhubung dengan orang lain. Sebaliknya, jika mereka merasa kesulitan untuk membentuk hubungan dekat atau takut akan penolakan, mereka mungkin merasa terisolasi.

7. Tahap 7: Generativitas vs. Stagnasi (40-65 tahun)

Pada tahap dewasa tengah, individu mulai berfokus pada kontribusi mereka terhadap masyarakat, seperti membesarkan anak, berpartisipasi dalam pekerjaan yang berarti, atau terlibat dalam kegiatan sosial. Jika mereka merasa bahwa mereka memberikan kontribusi yang signifikan, mereka akan merasakan generativitas. Namun, jika mereka merasa stagnan dan tidak lagi merasa produktif atau berguna, mereka mungkin mengalami rasa kehilangan makna dalam hidup mereka.

8. Tahap 8: Integritas vs. Keputusasaan (65 tahun ke atas)

Pada tahap akhir kehidupan, individu merenungkan hidup mereka dan apakah mereka merasa puas dengan pencapaian mereka. Jika mereka merasa bahwa mereka telah menjalani hidup yang bermakna dan penuh, mereka akan merasakan integritas. Namun, jika mereka merasa menyesal atau kecewa dengan keputusan hidup mereka, mereka mungkin mengalami keputusasaan.

Konsep Penting dalam Teori Erikson

Selain delapan tahap perkembangan, Erikson juga memperkenalkan konsep krisis perkembangan, yaitu tantangan yang harus dihadapi individu pada setiap tahap. Dalam setiap krisis ini, individu memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dengan cara yang positif, namun mereka juga bisa mengalami kesulitan jika tidak dapat menyelesaikan konflik tersebut dengan baik.

Erikson juga menekankan bahwa perkembangan psikososial adalah suatu proses yang berlanjut sepanjang hidup dan bukan sesuatu yang hanya terjadi pada masa kanak-kanak. Setiap tahap berhubungan dengan tahap sebelumnya dan membentuk landasan bagi perkembangan tahap berikutnya. Oleh karena itu, seseorang yang tidak berhasil mengatasi krisis pada satu tahap bisa mengalami kesulitan dalam tahap berikutnya.

Relevansi Teori Erikson dalam Kehidupan Modern

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun