Kelompok kecil dan intim
Â
Aplikasi Layanan Bimbingan dan Konseling Belajar di SMK
Aplikasi layanan bimbingan dan konseling belajar di SMK dilandasi oleh tugas-tugas perkembangan yang harus dicapai. Berikut ini landasan kerja bimbingan belajar dan arah pencapaiannya dengan mengacu pada tugas dan aspek-aspek perkembangan dan kematangan intelektual. Secara rinci pengembangan aspek kematanagan intelektual terbagi dalam tiga tingkatan:
- Pengetahuan ( Kognitif ) yaitu siswa mengetahui dan mengenal dan memahami tentang berbagai konsep tentang perilaku belajar yang baik.
- Akomodasi ( Afektif ) yaitu siswa menerima dan menginternalisasikan pengetahuan tentang belajar yang baik dalam bentuk sikap-sikap belajar yang menunjukkan cara belajar dan kebiasaan belajar yang baik.
- Perilaku ( Psikomotorik ) yaitu siswa aktif terlibat dalam mewujudkan berbagai aktifitas dalam setiap kehidupan keseharian dengan penuh kesadaran.
Oleh sebab itu pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar di SMK dapat dilakukan dengan pelaksanaan kegiatan jenis-jenis layanan sebagai berikut:
- Aplikasi layanan bimbingan belajar di SMK meliputi kegiatan berikut:
- Layanan orientasi, dilakukan dalam bentuk pengenalan siswa terkait dengan lingkungan sekolah, lokasi perpustakaan, letak buku-buku, ruang guru, administrasi serta personil guru dan karyawan.
- Layanan informasi, dilakukan dalam rangka memberikan penjelasan tentang tata tertib sekolah, jadwal pelajaran, dan aktivitas belajar mengajar.
- Layanan penempatan dan penyaluran, terkait dengan akademik atau belajar adalah penempatan kelas, penempatan posisi duduk dalam kelas.
- Layanan bimbingan cara belajar (klasikal, kelompok, individual), pentingnya cara belajar tidak terlepas dari karakteristik khas dari masing-masing materi pelajaran yang dipelajari.
- Layanan himpunan data, antara lain biodata siswa, latar belakang keluarga (sosial-ekonomi-budaya), riwayat pendidikan, prestasi belajar, kesehatan dan lain sebagainya.
- Layanan tampilan pustaka (bibliografi), layanan ini menonjolkan adanya kelengkapan buku-buku perpustakaan yang menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar.
- Aplikasi layanan konseling belajar di SMK meliputi kegiatan berikut:
- Layanan konseling kelompok dan individual dalam rangka pemecahan masalah-masalah disiplin belajar, cara belajar, manajemen waktu dan lain sebagainya
- Layanan konsultasi, dilakukan dengan pihak yang dianggap memiliki kewenanagn terhadap siswa misalnya kepala sekolah, orangtua.
- Layanan konferensi kasus, dilakukan dengan melibatkan seluruh unsur pendidikan dan tenaga kependidikan untuk memecahkan problematika individual maupun kelompok.
- Layanan kunjungan rumah (home visit), dilakukan untuk mendapatkan data riil dan fakta aktivitas siswa serta pendapat orangtua, tetangga, dan saudaranya tentang aktivitas belajar, sekolah serta permasalahan lainnya.
- Layanan alih tangan kasus (reveral). dilakukan dalam rangka pemecahan masalah siswa yang sudah merupakan diluar kewenangan maupun tanggungjawab guru.
Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Memberikan Layanan Bimbingan Belajar Di SMKÂ
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Maju tidaknya suatu Negara tergantung pada tingkat pendidikan di Negara tersebut. Semua Negara akan terus berusaha untuk memajukan pendidikan. Untuk merealisasikan pendidikan yang berkualitas, maka sekolah harus menyiapkan pendidik yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan. Namun, kegiatan belajar dan mengajar bukanlah kegiatan yang berdiri sendiri, tetapi banyak hal yang secara langsung maupun tidak langsung memiliki keterkaitan dengan kegiatan belajar. Salah satunya adalah kegiatan bimbingan dan konseling.
Layanan bimbingan dan konseling mempunyai peranan yang besar dalam membantu siswa untuk pengembangan kepribadiannya bagi peranan siswa di masa yang akan datang, salah satu peran yang bisa dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling adalah menciptakan kegiatan belajar mengajar bernuansa bimbingan konseling.
Di Sekolah Menengah Kejuruan, kegiatan Bimbingan Konseling tidak diberikan oleh Guru bimbingan dan konseling secara khusus seperti di jenjang pendidikan SMP dan SMA.
Guru kelas harus menjalankan tugasnya secara menyeluruh, baik tugas menyampaikan semua materi pelajaran (kecuali Agama dan Penjaskes) dan memberikan layanan bimbingan konseling kepada semua siswa tanpa terkecuali.
Dalam konteks pemberian layanan bimbingan konseling, Prayitno (1997:35-36) mengatakan bahwa pemberian layanan bimbingan konseling meliputi layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok.