Mohon tunggu...
Lilik MuhibahSPd
Lilik MuhibahSPd Mohon Tunggu... Guru - Ilmu Pendidikan dan Konseling

Nama LILIK MUHIBAH Pekerjaan guru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peranan Bimbingan dan Konseling

1 Desember 2023   14:35 Diperbarui: 1 Desember 2023   15:10 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat jam pelajaran tidak mau

menulis dan mengganggu temannya

Diberi peringatan, diberi hukuman yang tidak memberatkan

Munculnya problematika siswa tidak lepas dari kondisi pribadi siswa. Tidak sedikit yang mengatakan bahwa permasalahan siswa karena faktor intelegensi namun lebih pada sikap dan kedisiplinan siswa yang rendah (Ahmadi, 2004: 77).

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Menurut Ahmadi dan Supriyono (2004:79) faktor penyebab kesulitan belajar siswa antara lain faktor intern dan faktor ekstern, berikut ini akan diurikan lebih lanjut:

  • Faktor Interen 
  • sakit, kurang sehat, cacat tubuh, intellegensi, bakat, minat, motivasi, kesehatan mental, dan tipe belajar anak.
  • faktor ekstern
  • Faktor Keluarga : cara mendidik anak, hubungan orang tua-anak, contoh atau bimbingan dari orang tua, suasana rumah/keluarga, keadaan ekonomi keluarga baik ekonomi yang miskin atau terlalu kaya.
  • Faktor Sekolah: guru, factor alat, kondisi gedung, kurikulum, waktu sekolah dan disiplin kurang.
  • faktor mass media dan lingkungan sosial : bioskop, TV, majalah, komik, teman bergaul, lingkungan tetangga, aktivitas dalam masyarakat dan lain sebagainya..

Yusuf dkk (2004:63) menambahkan faktor-faktor yang dapat menghambat keberhasilan belajar adalah sebagai berikut:

  • Faktor Internal antara lain:
  • kemampuan belajar yang rendah, 
  • Motivasi belajar yang rendah, 
  • sakit-sakitan, 
  • sikap pesimis, 
  • sikap negatif terhadap pelajaran,
  • kebiasaan buruk (malas) dalam belajar, 
  • Panca indra kurang berfungsi secaraoptimal,
  • mengalami setres.
  • Faktor eksternal antara lain:
  • Kurang memiliki fasilitas belajar
  • Teman yang malas belajar, 
  • Iklim kehidupan keluarga yang tidak harmonis, 
  • Iklim kehidupan sekolah yang kurang kondusif, 
  • Interaksi siswa dengan guru kurang harmonis,
  • Proses belajar kurang tertata dengan baik, 
  • Fasilitas belajar kurang lengkap.

Faktor-faktor di atas (ekstern maupun intern) saling berinteraksi secara lagsung ataupun tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar. Dalam proses belajar seseorang sudah pasti akan menghadapi kesulitan dan kegagalan, sehingga factor-faktor yang menghambat keberhasilan dalam belajar harus ditangani sedini mungkin dengan memberikan layanan bimbingan kelompok kepada siswa yang mengalami kesulitan maupun siswa yang tidak mengalami kesulitan di dalam proses belajarnya dan memberikan layanan kepada siswa yang memiliki kebiasaan belajar baik itu kebiasaan yang baik maupun kebiasaan belajar yang buruk.

Teknik-Teknik Bimbingan dan Konseling Belajar di SMK

Pelaksaan bimbingan belajar di SMK secara umum tidak dapat dilepaskan dari karakteristik siswa SMK dan karakteristik pembelajarnya. Mengacu pada kedua aspek tersebut, pelaksanaan bimbingan dan konseling belajar di SMK cenderung mengarah kepada tiga pendekatan yaitu bimbingan kelompok, konseling kelompok, serta kegiatan belajar mengajar yang bernuansa bimbingan.

  • Bimbingan kelompok merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan kepada siswa secara berkelompok. Bimbingan kelompok terdiri dari 20-35 orang, 15-20 orang dan paling efektif antara 5-15 orang (Romlah, 2006:3). Pelaksanaannya di SMK seringkali menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan belajar mengajar dalam rangka pembentukan sikap pribadi, social dan dalam belajar.
  • Konseling kelompok merupakan salah satu aktivitas populer dalam layanan bimbingan dan konseling. Terutama dalam rangka perbaikan konsep diri siswa (Gibson & Marianne, 2010: 545). Konseling kelompok lebih menekankan pada upaya perbaikan permasalahan belajar siswa. Hal ini karena kebiasaan belajar yang salah muncul dari konsep diri yang salah. Dalam konseling kelompok, siswa seringkali sedang mengalami krisis dalam belajar atau permasalahan belajar yang sifatnya temporer dan situasional.

Menurut Romlah (2006: 7) Perbedaan mendasar antara bimbingan kelompok dan konseling kelompok adalah sebagai berikut ini:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun