Guru harus memahami kesiapan belajar muridnya, melalui beberapa perspektif kontinum, diantaranya: bersifat mendasar atau transformatif, konkret dan abstrak, sederhana-komplek, tersetruktur-terbuka, tergantung-mandiri dan lambat-cepat.
Temuan kesiapan belajar murid, guru dapat memberi bantuan yang lebih banyak pada murid yang belum siap dalam pembelajaran, dan memberi bantuan yang lebih sedikit pada murid yang sudah siap dalam pembelajaran.
- Minat murid
- Minat merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan diri
- Minat sebenarnya dapat kita lihat dalam 2 perspektif, yaitu;
- Minat situasional; membantu murid menyadari bahwa ada kecocokan antara sekolah dan kecintaan mereka sendiri untuk belajar;
- Minat Individu; kecenderungan individu untuk terlibat dalam jangka waktu lama dengan objek atau topik tertentu.
Tujuan melakukan pembelajaran yang berbasis minat, diantaranya adalah:
- mendemonstrasikan keterhubungan antar semua pembelajaran;
- menggunakan keterampilan atau ide yang dikenal murid sebagai jembatan untuk mempelajari ide atau keterampilan yang kurang dikenal atau baru bagi mereka, dan;
- meningkatkan motivasi murid untuk belajar
Dengan menjaga minat murid tetap tinggi, diharapkan dapat meningkatkan kinerja murid. Pembelajaran berbasis minat seharusnya tidak hanya dapat menarik dan memperluas minat murid yang sudah ada, tetapi juga dapat membantu mereka menemukan minat baru, karena minat murid pada dasarnya dapat dikembangkan.
- Profil belajar murid
- Profil Belajar mengacu pada bagaimana cara-cara paling baik dalam belajar. Tujuan dari mengidentifikasi atau memetakan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar adalah untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar secara natural dan efisien. Profil belajar murid terkait dengan banyak faktor, beberapa diantaranya adalah:
- Preferensi terhadap lingkungan belajar, misalnya terkait dengan suhu ruangan, tingkat kebisingan, jumlah cahaya, apakah lingkungan belajarnya terstruktur/tidak terstruktur, dsb. Contohnya: mungkin ada anak yang tidak dapat belajar di ruangan yang terlalu dingin, terlalu bising, terlalu terang, dsb.
- Pengaruh Budaya: santai - terstruktur, pendiam - ekspresif, personal - impersonal.
- Preferensi gaya belajar. Gaya belajar adalah bagaimana murid memilih, memperoleh, memproses, dan mengingat informasi baru. Secara umum gaya belajar ada tiga, yaitu; visual, auditori, dan kinestetik. Ketiga gaya belajar tersebut, akan dijelaskan lebih rinci dalam tabel berikut:
Gaya belajar
Alat Belajar
Perilaku Sosial
Gaya mencatat
Problem Solving
Visual: belajar dengan melihat
Melalui materi yang berupa gambar/foto, menampilkan diagram, power point, catatan, peta/map, graphic organizer. Biasanya juga mengandalkan imajinasi