Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Messi Menangis untuk Siapa?

15 Juli 2024   19:59 Diperbarui: 15 Juli 2024   20:11 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Messi menangis. Sumber gambar: Juan Mabromata/AFP via Kompas.

Tak biasanya Messi menangis di hari pertandingan. Kapten Tim Tango itu lebih sering membawa kabar gembira bagi para pemuja Timnas Argentina.

Namun, situasi kali ini amat berbeda. Jika tidak mengikuti perjalanan sang superstar secara keseluruhan, mungkin kita bingung dibuatnya.

Barangkali juga ia sudah berusaha menutupinya, tapi tak menemukan tirai atau semacamnya. Atau memang ia mebiarkan saja kamera menyorotnya dalam kondisi berurai air mata, untuk disiarkan ke seluruh penjuru dunia.

Mengapa Messi Menangis?

Saat itu sisa pertandingan masih panjang karena pertandingan baru memasuki menit ke-66. Kedudukan pun masih imbang.

Baik Argentina maupun Kolombia, dua tim yang berlaga di final Copa America 2024,  masih berada jauh dari mimpi membawa pulang piala yang mereka idam-idamkan. Sebaliknya, keduanya masih menyimpan asa menjadi juara.

Tampak sangat berat hati Lionel Messi saat ia tertatih-tatih meninggalkan lapangan pertandingan. Rupanya kaki sang Kapten tak mampu lagi menyangga keinginan tuannya menuntaskan laga.

Untuk sebuah alasan, bintang lapangan yang di masa belia dijuluki La Pulga itu mencucurkan air mata beberapa saat kemudian. Ia hanya bisa terpaku di pinggir lapangan sembari menyaksikan Di Maria yang telah melilitkan ban kapten "warisan"-nya, bersama kawan-kawannya bersimbah peluh untuk kejayaan negara mereka.

Semestinya ia masih berada di dalam lapangan, bahu-membahu bersama rekan-rekannya berusaha mengukir rekor yang belum pernah ada. Barangkali seperti itulah bayangan yang terpatri dalam benak Messi.

"Saya bukan menangisi kaki saya," kata hati Messi, "Saya hanya mengkhawatirkan kelanjutan nasib Argentina."

Ah, saya jadi sok tahu, seakan-akan mampu mendengar suara hati manusia.

Namun, saya tidak sendiri. Keyakinan serupa disampaikan Lionel Scaloni, sang pelatih muda bertalenta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun