Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Jangan Sembarangan Mengisi Galon Air di Aceh

12 Juni 2023   05:00 Diperbarui: 14 Juni 2023   14:31 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hati-hati, jangan mengisi ulang botol minum di galon mana pun di wilayah Aceh. Organ-organ dalam tubuh bisa rusak bila Anda meminum cairan di sana.

Urusan galon yang berpotensi merusak organ tubuh mencuat dalam perjalanan ke Aceh beberapa waktu lalu.

Setelah belasan tahun tak menyambangi Nanggroe Aceh, saya berkesempatan lagi menghirup udara serambi Mekah. Di balik perjalanan yang cukup melelahkan, terselip kejadian yang menggelikan.

Usai mendarat di bandar udara Kualanamu, kami harus menempuh perjalanan darat menuju suatu tempat di dekat Lhokseumawe, Aceh Utara. Ini menjadi pengalaman pertama saya menginjakkan kaki di bandara terbesar di pulau Sumatra itu.

Terakhir kali mengunjungi Medan, bandara di sana masih terletak di jantung kota, namanya Polonia. Sejak 2013, bandar udara itu telah berpindah ke Deli Serdang yang berjarak sekira 23 kilometer dari kota Medan.

Perpindahan bandara itu menyebabkan tambahan waktu sekitar satu setengah jam perjalanan menuju Aceh. Moda transportasi door to door yang lebih dikenal dengan sebutan travel menjadi pilihan kami kala itu.

Silakan baca juga cerita suka duka perjalanan menggunakan jasa "travel" .

Sepinya penumpang dari Medan menuju Aceh membikin kami seakan-akan mencarter secara khusus untuk kami saja mobil yang kami tumpangi. Mobil Toyota Hiace yang cukup lapang terasa makin lengang lantaran hanya terisi empat penumpang.

Bapak-Bapak Berkopiah Peletup Masalah

Selain saya dan keluarga berjumlah tiga orang, terdapat seorang Bapak-Bapak menumpang mobil travel Medan-Lhokseumawe ini. Nah, Bapak-Bapak inilah yang menjadi sumber "kekacauan" dalam perjalanan yang kami lakoni kali ini.

Sang Bapak yang orang Aceh ini---saya mengetahuinya saat mendengarnya berbicara dengan sopir travel menggunakan bahasa Aceh---hendak pulang ke Lhoksukon, sekitar 40 kilometer dari Lhokseumawe. Beberapa kosakata yang saya kenali serta penyebutan huruf 't' yang tebal memandu saya untuk mengenali bahasa Aceh yang digunakan mereka berdua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun