Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

5 Risiko Jabatan yang Diperoleh dengan Cara "Menghadap" Atasan

6 Februari 2020   16:25 Diperbarui: 7 Februari 2020   12:58 884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedikitnya terdapat 5 risiko buruk yang bisa menimpa pegawai yang meminta jabatan kepada atasannya.

1. Meningkatnya rasa kurang percaya diri
Umumnya sebuah jabatan yang berada pada level di atas memiliki beban tanggung jawab yang lebih besar ketimbang jabatan-jabatan pada tingkat di bawahnya. 

Dan seorang pegawai yang meminta jabatan kepada atasannya tentu bukan seseorang yang memiliki kemampuan meraih jabatan itu dengan kemampuannya sendiri.

Maka pegawai yang mendapatkan jabatan karena memintanya kepada atasannya akan mengalami kesulitan ketika harus mengemban tanggung jawab pekerjaan yang lebih besar pada tingkat jabatan yang lebih tinggi. 

Sebab ketika berada dalam posisi di bawah saja ia belum terbukti mempunyai kinerja yang baik, apalagi harus mengemban tanggung jawab yang lebih besar.  

Kegagalan mengelola tanggung jawab bisa membuat penyandangnya merasa rendah diri. Kecuali si pejabat memang tak lagi memiliki kepedulian terhadap kehormatan dirinya.

2. Tidak mendapatkan dukungan pegawai lainnya
Dalam kasus para pegawai lainnya mengendus modus minta jabatan yang dilakukannya, maka pegawai yang mengemis jabatan berisiko tidak mendapatkan dukungan dari pegawai-pegawai lainnya. 

Bahkan dalam kasus yang lebih parah, bisa saja si pegawai dikucilkan dalam lingkungan kerjanya.

Seorang pejabat umumnya juga merupakan pimpinan suatu unit kerja. Tentu ia akan mengalami kesulitan besar mengelola sebuah tim dengan baik jika para anggota timnya enggan membantu dan melaksanakan kebijakan-kebijakannya.

3. Menanggung beban hutang budi
Bagaimanapun keadaannya, kebaikan seseorang akan menimbulkan perasaan berhutang budi bagi orang yang menerima kebaikan tersebut. Begitu pula dalam dunia kerja. 

Bila seseorang memperoleh jabatan karena memintanya, maka ia akan terbebani rasa berhutang budi kepada atasan yang telah memberinya sebuah jabatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun