Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kiprah Pemandu Wisata Pemula di Hutan Kalaena

21 November 2018   16:48 Diperbarui: 21 November 2018   16:48 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Berikutnya, dari mana dapat selang," kata Mas Lukman melanjutkan, "hari gini kayaknya bengkel dan toko tutup."

"Maaf," Pak Her menyela, "Sebagai orang beragama, sebaiknya kita berdoa mohon diberi kemudahan."

Kami tersentak. Mohon ampun, ya Allah, kami hampir melupakanMu. Kami pun memanjatkan doa sesuai keyakinan masing-masing.

Usai berdoa, aku melanjutkan. "Dalam 15 menit, Pak Has akan datang naik motor. Satu orang bisa ikut ke pondok."

Kami memutuskan Kanaya ikut Pak Has untuk meredakan kepanikannya.

Di tengah diskusi, lamat-lamat terdengar suara peluit dari balik rerimbunan tanaman sekira 50 meter dari lokasi rombongan. Aku hendak melompat, tetapi ada tangan mencengkeram pundakku.

"Biar aku saja! Aku bisa menggunakan senter di hapeku. Baterainya masih banyak." Ternyata Mas Lukman yang mencegahku. Tanpa menunggu jawabanku, ia bergegas melangkahkan kakinya sembari menyorotkan sinar senter ke arah gerumbul yang bergoyang.

Tak lama kemudian, Mas Lukman telah kembali menghampiri kami. Di belakangnya menyusul sosok lelaki tua dengan tubuh tinggi dan janggut pirang. Pak Fred.

Dengan campuran bahasa Inggris dan "bahasa Tarzan", Pak Fred menceritakan kisahnya. Rupanya setelah BAB, ia terkesan dengan beberapa binatang yang belum pernah ditemuinya. Ia mengikuti gerak mereka melompat dari satu pohon ke pohon lain hingga cukup jauh dari posisi rombongan. Untung "peralatan tempur" Pak Fred terbilang lengkap untuk memandunya kembali ke dekat rombongan.

Kami melanjutkan diskusi dan mengambil kesepakatan untuk memberangkatkan Mbak Prita, Kevin dan Anggi ikut Yus sekira dua jam lagi. Mbak Prita harus menjaga Kevin. Sementara Anggi perlu istirahat untuk memulihkan kakinya yang bengkak.

"Kita buat api," kata Pak Fred dalam bahasa Indonesia yang terbata-bata. Pengalamannya berkali-kali mengunjungi hutan di nusantara ini mengajarinya sedikit pengetahuan bahasa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun