Lantas, bagaimana cara mensiasati kenaikan harga skincare dan beras?
Beras merupakan kebutuhan pokok, konon orang tua dulu banyak yang berpesan agar kita jangan mengosongkan persediaan beras di rumah. Sebaiknya, sebelum beras betul-betul habis, pastikan agar terisi kembali. Konon ini menandakan rejeki dan keuangan keluarga. Percaya atau tidak ini kembali kepada masing-masing orang.
Apabila ada kenaikan harga beras, atur kembali keuangan yang dimiliki agar semua kebutuhan pokok bisa tercukupi terlebih dahulu. Jika sudah terpenuhi kemudian atur kembali keuangan untuk kebutuhan lainnya yang mendesak.
Susunlah keuangan berdasarkan skala prioritas, apabila ada kebutuhan tetapi tidak mendesak bisa digeser atau ditunda terlebih dahulu. Bagi seorang perempuan tentu skincare juga menjadi salah satu skala prioritas yang yang harus terpenuhi.
Gunakan skincare sesuai dengan kebutuhan dan jenis kulit. Tidak perlu mencoba produk-produk skincare baru yang belum tentu aman bagi kulit. Karena harga satu produk skincare sudah cukup menguras kantong. Namun, hal ni tentu tidak berpengaruh bagi mereka yang berpenghasilan lebih.
Jadi, sebetulnya kenaikan harga skincare atau harga beras bisa disiasati dengan pengaturan keuangan yang baik. Tahan diri untuk kebutuhan yang tidak mendesak. Tunda dulu keinginan untuk membeli barang-barang yang tidak perlu atau hanya sebatas keinginan belaka. Karena ini akan sangat mempengaruhi pengeluaran bulanan.
Jangan lupa untuk menyisihkan penghasilan untuk ditabung, karena hal ini akan sangat terasa manfaatnya dikemudian hari atau ketika ada kebutuhan yang sangat mendesak. Gak mau kan karena beras naik, wajah jadi gak glowing lagi ... so, buat yang memang ingin tetap glowing, kulit sehat mempesona atur keuanganmu sesuai dengan besaran penghasilan dan prioritas kebutuhan. (Lilian Kiki Triwulan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H