Mohon tunggu...
Lilian Kiki Triwulan
Lilian Kiki Triwulan Mohon Tunggu... Penulis - Always be happy

La vie est une aventure

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Harga Skincare dan Beras Naik, Bagaimana Mensiasatinya?

8 Maret 2024   10:43 Diperbarui: 8 Maret 2024   10:47 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Poko Skincare on Unsplash

Perempuan mana yang gak mau glowing? Pasti semua perempuan ingin kulitnya terlihat sehat, lembut, cerah, mempesona. Bahkan tidak hanya perempuan saja, lelaki pun demikian. Lantas berapa harga skincare kalian? Cukup terjangkaukah atau membutuhkan budget yang lumayan untuk melengkapi semua skincare yang dibutuhkan?

Wanita mana yang tak ingin kebutuhan pokok di rumahnya tercukupi? Beras dan bahan pokok lainnya tersedia tanpa membebani keuangan keluarga. Semua keluarga pasti ingin mencukupi kebutuhan rumah. Namun, apabila harga kebutuhan pokok mulai merangkak naik bisakah kita menyalahkan seseorang atau kebijakan yang ada? Tentu tidak, tapi hal tersebut bisa disiasati dengan sebaik mungkin agar semua kebutuhan rumah maupun kebutuhan pribadi bisa terpenuhi tanpa harus mengurangi kebutuhan pokok atau kebutuhan lainnya, kecuali kebutuhan yang tidak mendesak.

Harga skincare memang bermacam-macam tergantung dari produk skincare yang digunakan. Hal ini menyesuaikan dengan jenis kulit masing-masing personal, kebutuhan dan keinginan. Berkaca dari pengalaman pribadi, sebut saja produk skincare A karena memang jenis kulit yang sensitif sehingga menggunakan yang biasa.

Awal penggunaannya biasa, tidak terlihat maksimal hasil dari skincare yang digunakan hingga memilih untuk berpaling ke produk yang lain. Kemudian, setelah beberapa kali mencoba ternyata munculah gejala ketidakcocokan pada produk tersebut. Satu per satu jerawat bermunculan dan membuat wajah tak nyaman dipandang.

Hingga akhirnya memilih untuk berkonsultasi ke klinik kecantikan ternyata memang efek rutinitas pekerjaan yang berada di luar ruangan dan produk kecantikan berpengaruh besar pada munculnya jerawat. Dari sini kemudian memilih untuk mengikuti saran dari dokter facial dan memakai skincare dari klinik tersebut.

Dan pengeluaran yang dipakai untuk merawat wajah memang luar biasa apalagi dengan jerawat yang sudah begitu parah, harus mendapatkan penanganan secepatnya. Alhasil, pos keuangan yang harusnya bisa digunakan untuk yang lain harus dipakai dulu untuk penyembuhan jerawat membandel.

Setiap bulan pengeluaran untuk kebutuhan skincare cukup lumayan dan masih tetap disiapkan demi mendapatkan kulit yang sehat dan bebas jerawat. Agar tidak lagi muncul jerawat di kemudian hari dan tidak mengganggu pos keuangan yang ada.

Saat ini, tidak hanya skincare saja ternyata yang harganya lumayan menggrogoti kantong. Harga beras pun tidak mau kalah, 1 kg beras bisa mencapai Rp 18 ribu. Jika satu bulan membutuhkan 10 kg berarti anggaran yang disiapkan Rp 180 ribu. Itupun jika anggota keluarga di rumah tidak terlalu banyak dan porsi makannya kecil.

Berbeda halnya dengan mereka yang satu rumah terdapat banyak anggota keluarga tentunya membutuhkan anggaran lebih untuk mencukupi kebutuhan pokok di rumah. Belum lagi dengan harga-harga kebutuhan pokok lainnya yang ternyata juga ikut melambung.

Bagi mereka yang punya penghasilan tinggi, tentu tidak masalah dengan kenaikan harga. Akan tetapi bagi mereka dengan penghasilan yang menengah atau rendah tentu ini sangat memberatkan. Pos keuangan harus betul-betul dikelola dengan sebaik-baiknya.

Lantas, bagaimana cara mensiasati kenaikan harga skincare dan beras?

Beras merupakan kebutuhan pokok, konon orang tua dulu banyak yang berpesan agar kita jangan mengosongkan persediaan beras di rumah. Sebaiknya, sebelum beras betul-betul habis, pastikan agar terisi kembali. Konon ini menandakan rejeki dan keuangan keluarga. Percaya atau tidak ini kembali kepada masing-masing orang.

Apabila ada kenaikan harga beras, atur kembali keuangan yang dimiliki agar semua kebutuhan pokok bisa tercukupi terlebih dahulu. Jika sudah terpenuhi kemudian atur kembali keuangan untuk kebutuhan lainnya yang mendesak.

Susunlah keuangan berdasarkan skala prioritas, apabila ada kebutuhan tetapi tidak mendesak bisa digeser atau ditunda terlebih dahulu. Bagi seorang perempuan tentu skincare juga menjadi salah satu skala prioritas yang yang harus terpenuhi.

Gunakan skincare sesuai dengan kebutuhan dan jenis kulit. Tidak perlu mencoba produk-produk skincare baru yang belum tentu aman bagi kulit. Karena harga satu produk skincare sudah cukup menguras kantong. Namun, hal ni tentu tidak berpengaruh bagi mereka yang berpenghasilan lebih.

Jadi, sebetulnya kenaikan harga skincare atau harga beras bisa disiasati dengan pengaturan keuangan yang baik. Tahan diri untuk kebutuhan yang tidak mendesak. Tunda dulu keinginan untuk membeli barang-barang yang tidak perlu atau hanya sebatas keinginan belaka. Karena ini akan sangat mempengaruhi pengeluaran bulanan.

Jangan lupa untuk menyisihkan penghasilan untuk ditabung, karena hal ini akan sangat terasa manfaatnya dikemudian hari atau ketika ada kebutuhan yang sangat mendesak. Gak mau kan karena beras naik, wajah jadi gak glowing lagi ... so, buat yang memang ingin tetap glowing, kulit sehat mempesona atur keuanganmu sesuai dengan besaran penghasilan dan prioritas kebutuhan. (Lilian Kiki Triwulan)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun