"Two year before, we stay also here in the same building and now, they promote more products from Purbalingga. And the business man, they are active to promote their products," ungkapnya.
Perjalanan para wisatawan mancanegara ini tidak berhenti sampai di sini. Mereka masih harus melanjutkan perjalanan ke SD Kristen Bina Harapan dimana mereka memberikan bantuan pendidikan untuk peserta didik yang secara ekonomi kurang mampu.
Kemudian perjalanan dilanjutkan ke Pabrik Permen Davos dimana para wisatawan ini diajak mengamati pembuatan permen davos dan diajari cara mengemasnya. Perjalanan mereka diakhiri dengan berkeliling kota menggunakan dokar. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka dan sudah rupanya 'Tour By Dokar' ini juga sudah diagendakan oleh mereka sejak tiba di Jakarta.
"We miss it tour by dokar because two year ago we also take tour by dokar before we leave Purbalingga," ucap Arie.
Ia pun berharap dapat kembali berkunjung ke Purbalingga tanpa harus menunggu dua tahun lagi. Ia mengharapkan kunjungan selanjutnya dapat menikmati berbagai keindahan pariwisata yang ada di Purbalingga. Karena baginya Purbalingga memiliki cerita tersendiri untuk selalu dikenang.
Bagaimana Purbalingga di mata kalian??? (Lil's)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H