Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Pilihan

Mengoptimalkan Peran Perempuan Menghadapi Krisis Energi dan Pangan

30 Juli 2022   22:12 Diperbarui: 30 Juli 2022   22:13 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumbangan Pendapatan Perempuan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2020 dan 2021. (Sumber: BPS, tangkapan layar)

Capaian HCI Indonesia Menurut Lima Indikator Pembentuknya dan Jenis Kelamin. (Sumber: BPS)
Capaian HCI Indonesia Menurut Lima Indikator Pembentuknya dan Jenis Kelamin. (Sumber: BPS)

Angka-angka ini memperlihatkan potensi pemberdayaan perempuan. Yang artinya, di masa depan, peluang perempuan untuk memegang peranan dalam pembangunan lebih besar daripada laki-laki.

***

Bill Gates

A warmer world will be problematic for relatively well-off farmers in America and Europe, but potentially deadly for low-income farmers in Africa and Asia.

The closer you live to the Equator, the worse the effects of climate change will be. Droughts and floods will become more frequent, wiping out harvests more often. Livestock will eat less and produce less meat and milk. The air and soil start to lose moisture, leaving less water available for plants.

(Di dalam A warmer world will hurt this group more than any other. Sumber: www.gatesnotes.com)

Bukan hanya masalah anak, pemuda, difabel, ekonomi, atau aktualisasi diri, perempuan punya masalah yang lebih pelik. Seiring dengan perubahan iklim, akan ada krisis energi dan pangan di depan mata.

Menghadapi permasalahan hidup, perempuan tidak dapat tinggal diam. Ketika dia acuh, dampaknya bukan hanya untuk keluarga, tetapi menghancurkan negara.

Seperti yang dikatakan Soekarno, dalam Sarinah, bahwa persoalan perempuan adalah persoalan masyarakat. 

Waktu tidak dapat diputar kembali ke masa lalu. Semua orang, termasuk perempuan, sudah terperangkap dalam satu masalah pelik tanpa solusi. Pada akhirnya, dunia memang ditakdirkan punah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun