Kelemahan dapat ditransformasi menjadi suatu kekuatan.
***
"Dasar janda!" cemooh tetangga usil, "Bukannya kawin lagi aja. Ini ada laki-laki yang mau, dia ngga mau. Anaknya juga ngga sekolah gitu, bego kayanya."
Entah ada masalah apa dengan tetangga ini. Setiap hari selalu usil dengan kami. Apapun yang kami lakukan, menurut mereka salah.
Bukan hanya satu orang yang usil, tapi seluruh isi rumahnya. Bahkan sering berdatangan orang-orang lain. Entah itu saudara atau teman-temannya.
Bagaimana sih mereka bisa lihat ke dalam rumah saya? Aneh!
Untuk mencurahkan perasaan kesal, saya mencatatnya di akun seorang sahabat. Tiba-tiba gawai menampilkan notifikasi telpon.
Hari-hari ini Papa sering telpon. Bahkan sehari setelah ulang tahun saya, dia memberi amanat di WA. Hal yang nanti harus saya lakukan jika beliau meninggal.
Sekarang apa lagi nih ceritanya?
"Ini Papa pesen," ujar Papa melalui telpon. "Nanti, kalau Papa sudah ngga ada, kamu harus ingat Ivone. Dia itu kan ngga bisa apa-apa, tapi tetap adik kamu."
Wah, sudah berubah. Cukup ingat, ngga perlu pelihara Ivone.