Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Air Rasa Duri, Nasi Rasa Sekam

20 Juli 2022   14:34 Diperbarui: 20 Juli 2022   14:41 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama 20 tahun beliau hidup menjanda. Untuk menemaninya, beliau mengangkat anak lain. Seorang anak disabilitas yang didiagnosis autis.

Dengan sabar dia mengajar Ivone, sang anak angkat. Usahanya untuk Ivone begitu maksimal. Beliau merawatnya dari kanak-kanak hingga pemudi.

***

Tanggal 10 Februari 2022, kabar buruk kedua datang. Ayah saya meninggal. Juga 4 hari menuju hari ulang tahunnya yang ke-76 tahun.

Prosesi pembakaran ayah. (Dokpri)
Prosesi pembakaran ayah. (Dokpri)

Sosok ayah saya adalah pribadi yang rumit. Di satu sisi, saya pun mengagumi beliau. Tapi di sisi lain, kurang saya hormati.

Beliau orang yang tangguh. Beliau mampu memimpin pabrik seorang diri. Hampir semua orang di Sukabumi tahu beliau.

Di balik hebat dan suksesnya, beliau punya sisi gelap. Beliau juga bergulat mengatasinya.

***

Tiga bulan menuju ulang tahun ke-66, ibu pun pergi. Beliau didiagnosa Sepsis (komplikasi infeksi).

Ini tamparan terberat untuk saya. Hanya dalam 7 bulan, saya kehilangan 3 orang terkasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun