***
Masalah busana, saya juga menerapkan gaya minimalis. Daripada membeli pakaian baru, saya lebih suka mencari baju-baju bekas layak pakai dari kerabat atau teman-teman yang hidupnya berkelimpahan.
Begitupun mainan untuk putri kecil. Saya jarang sekali membeli mainan, dan hanya membeli mainan edukasi. Selebihnya, putri kecil mendapatkan limpahan mainan dari orang lain.
Gaya hidup minimalis sudah 9 tahun saya terapkan. Dan selama 9 tahun ini, hidup minimalis kami ada perubahan, seiring dengan evaluasi hasil trial and error. Yang bagus kami pertahankan, dan yang kurang sehat kami ganti.
Awalnya, gaya hidup ini terbentuk karena desakan ekonomi. Kami kurang beruntung, dan perekonomian buruk. Namun, setelah keadaan membaik, saya mempertahankan gaya hidup ini.
Satu hal yang saya pelajari dari hidup, dunia menyuguhkan berbagai macam pilihan dan harga yang harus saya bayar untuk pilihan itu. Cara saya memilih hingga membuat suatu keputusan, itu akan setara dengan pengorbanan yang akan dituntut pada saya.
(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H