Protein di dalam kentang disebut patatin. Dimana dalam 100 gram kentang rebus tanpa garam, terdapat 1,9 gram patatin. Sedangkan harga kentang berkisar Rp 6.500 -- Rp 10.000 per kilogram.
- Bayam
Di dalam 30 gram bayam, terdapat 0,9 gram protein. Selain itu bayam mengandung magnesium, zat besi, dan asam folat.
Bayam aman untuk konsumsi rutin. Harganya pun cukup ekonomis dan terjangkau, Rp 3.000 -- 5.000 per ikat.
- Brokoli
Kandungan protein di dalam brokoli cukup tinggi, 91 gram brokoli mentah mengandung 2,5 gram protein.
Selain itu, brokoli kaya akan serat, dan bersifat antikanker. Dan harganya berkisar Rp 25.000 -- 45.000 per kilogram.
- Seitan
Seitan adalah daging vegetarian yang terbuat dari tepung gandum. Protein yang ada di dalam gandum disebut gluten. Dan gluten membuat daging vegetarian, seitan, memiliki tekstur kenyal seperti daging asli.
Di dalam 100 gram seitan, ada 75 gram protein. Sedangkan harga seitan di pasaran berkisar antara Rp 12.000 -- puluhan ribu rupiah.
- Spirulina
Spirulina adalah suplemen makanan yang berasal dari alga. Di dalam 7 gram bubuk spirulina, terdapat 4 gram protein. Namun harga spirulina cukup mahal, Rp 45.000 -- ratusan ribu rupiah.
Kesimpulan
Tahu tempe langka akibat bahan bakunya perlu di impor dari luar negeri. Bahkan BPS menginformasikan jika tahu dan tempe adalah penyumbang inflasi.
Ketika tahu tempe langka, jangan sampai kebutuhan akan protein tidak terpenuhi. Sebab protein adalah nutrisi yang penting untuk tubuh.
Ada beberapa alternatif makanan untuk back up di saat tahu tempe langka, diantaranya: jamur, jagung manis, kacang-kacangan, roti gandum, kentang, bayam, brokoli, seitan,dan spirulina. Meskipun, tahu tempe tetap juara untuk kriteria harga dan kadar protein. (*)