Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Trauma Keluarga, Bagaimana Mengatasinya?

4 Februari 2022   23:31 Diperbarui: 6 Februari 2022   23:45 3165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: www.freepik.com

Sehingga di masa depan, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang terbuka. Ketika dia menyakiti orang lain, dia mampu menerima kenyataan itu saat ditegur. Bahkan memiliki empati terhadap orang yang disakiti dan mampu memperbaiki dirinya.

***

Sebagai orang tua, kita tidak lepas dari trauma. Mungkin masa lalu atau masa kecil kita masih menyisakan trauma. Belum lagi dengan trauma saat ini.

Semua trauma yang bertumpuk-tumpuk itu, pasti mempengaruhi kehidupan kita saat ini. Sehingga, kita punya potensi besar membuat trauma pada anak.

Trauma pada anak, atau penyimpangan perilaku, akan mempengaruhi masa depannya. Baik itu tingkah lakunya, pola pikir, gaya hidup, ataupun karakternya. (*)

Untuk memutus rantai trauma, orang tua perlu aktif menyembuhkan dirinya sendiri dan membantu anak untuk memahami traumanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun