Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Sama Mama Itu Enggak Enak, Miss!

22 Juni 2020   11:54 Diperbarui: 23 Juni 2020   05:05 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi | Freepik.com

Mama yang aktif kerja, akhirnya jadi orang asing untuk anak-anaknya. Bahkan ada keluarga, yang anak-anaknya jadi anak asisten rumah tangga.

Orang tua sebagai teladan

Menjadi orang tua berarti harus siap menjadi teladan. Sehingga, yang pertama kali harus dikoreksi, adalah diri sendiri.

Orang tua wajib mempelajari leadership atau kepemimpinan. Agar mereka tahu apa yang perlu dilakukan sebagai orang tua. Juga keterampilan memimpin dan memberi teladan.

Justru lebih sulit menjadi pemimpin di rumah, daripada pemimpin di perusahaan. Di bidang komersil, ketika Anda tidak senang pada seorang anak buah, ada berbagai strategi dapat dilakoni hingga orang itu keluar. Tetapi Anda tidak dapat memecat anak sendiri.

Menjadi orang tua itu, pekerjaan seumur hidup. Jika memulai dengan kesalahan dan tidak dikoreksi, hingga besar, anak akan makin liar. Seumur hidup, Anda akan menuai hal yang buruk. Memupuk kekecewaan dan kepahitan.

Orang tua sebagai guru

Salah satu tugas orang tua mengajar dan mendidik anak-anaknya. Orang tua adalah guru pertama dan paling utama.

Belajar akan menjadi efektif dalam lingkungan yang penuh kasih sayang. Orang yang paling mungkin memberikan kasih sayang sepenuh hati, adalah orang tua. Inilah alasan mengapa orang tua adalah guru terbaik untuk anak-anaknya.

Ada orang tua yang 'anti' mengajar. Penolakan adalah bentuk ketidaksiapan. Sehingga solusinya adalah persiapkan diri.

Gunakan teknologi untuk memperlengkapi diri. Belajar dari pengalaman orang tua lain di blog mereka. Atau belajar dari artikel-artikel di internet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun