Pelajaran terakhir, saya belajar tentang fokus. Dimana ada tuntutan multitasking, disitulah hadir chaos. Ada gangguan yang datang terus menerus. Seolah-olah tanpa batas dan tak berakhir.
Bukan hanya gangguan dari luar. Justru gangguan paling menantang adalah gangguan yang datang dari dalam. Gangguan dari pikiran saya.
Pikiran seperti kuda liar. Seekor kuda liar dapat berlari-lari kecil hilir mudik. Seekor kuda liar juga dapat berlari cepat dan menghilang. Dia pun mahir menggoda sehingga saya seringkali terjebak. Pindah dari satu topik ke topik lain, tanpa memiliki waktu untuk menulis.
"Yah, masalah debutan. Harap maklum."
Pikiran manusia dapat memikirkan banyak hal dalam satu waktu. Itulah sisi positif karakteristik pikiran. Sisi negatifnya adalah mudah terganggu.
Dengan seni fokus, saya melatih pikiran untuk teratur. Ibarat pelatih kuda, saya duduk di atas kuda yang akan dilatih.Â
Kuda liar dapat dilatih untuk menjadi kuda pacu. Begitu pula pikiran. Pikiran dapat dilatih untuk fokus. Penulis ditantang menaklukkan pikirannya.
***
Itulah tiga pokok pelajaran penting yang saya dapat hari ini. Pegang komitmen untuk menulis setiap hari. Bukan sekedar kegiatan membuat jurnal, tapi praktek menerapkan pakem menulis. Tetap produktif dan do the best. Serta berlatih fokus.
Hobi baru ini memang penuh tantangan. Saya perlu mempelajari seluk beluk penulisan. Ini bukan tugas yang ringan. 'Blusukan' ke pusat produksi tulisan menyangkut banyak hal. Mulai dari tata bahasa, menentukan judul yang kece, membuat konten yang bermanfaat, hingga bagaimana cara mempublikasikan tulisan. (*)