Tetapi tulisan tidak demikian. Tidak ada tulisan yang salah. Hanya saja, ada opini yang bias.
Produktif
Untuk produktif, seorang penulis penting tahu waktu produktif. Waktu untuk mengerahkan dedikasi. Dengan kegigihan dan ketekunan terus menulis dan menulis.
Waktu produktif menulis tiap penulis berbeda-beda. Ada penulis yang membuat masterpiece di pagi hari. Penulis lain, membuat mahakarya setelah mereguk kopi. Sebagian lagi lebih aktif di malam hari. Bahkan ada penulis yang berkarya di pagi buta, sementara yang lain beristirahat.
Know when you are most productive.
Bekerja dari rumah meningkatkan kepuasan. Jam kerja yang fleksibel, menuntut wanita menguasai multitasking. Tetapi ini menjadi masalah besar. Waktu produktif untuk menulis otomatis berkurang. Atau bahkan harus menulis di luar waktu produktif.
Ada saatnya, menulis diantara tuntutan lain membuat saya tertekan. Apalagi untuk menulis topik yang butuh penjabaran panjang. Setahap demi setahap perlu dikupas. Daftar tulis yang panjang termasuk top ten masalah menulis.
Untuk mengatasi masalah ini, saya sedang coba mengkombinasikan gadget dengan kertas. Ide-ide yang didapat dari internet dirangkum di atas kertas. Literatur dan bacaan-bacaan pun direkam dengan tinta. Harapannya agar merasuki kalbu.
Membuat prioritas dan selalu menyelipkan menulis. Sehingga tetap patuh pada pelajaran pertama, menulis setiap hari. Itu trik saya menyiasati berkurangnya waktu produktif.
Akhirnya, saya sampai pada kesimpulan untuk tidak membuat posting setiap hari. Tujuannya agar kualitas tulisan terjaga. Sebab produktivitas menulis tidak ditentukan dari jumlah posting.
Agar produktif, tunda posting setiap hari. Menulislah setiap hari, bukan posting setiap hari.
Berada di bawah payung ketenaran Kompas Grup, saya terpacu mempersembahkan karya-karya yang baik. Sebagai ungkapan terima kasih telah diterima dalam komunitas berkelas ini. Juga menunjukkan kesungguhan untuk menjadi penulis yang profesional.