Investasi lain yang cocok untuk dana pensiun adalah saham. Saham dapat bertahan selama 10 tahun walaupun dihantam inflasi. Atau sederhananya, investasi saham tetap untung sekalipun sedang krisis.
***
Itulah dua agenda yang harus saya dipikirkan. Bagaimana mempersiapkan Dana Darurat dan Dana Pensiun. Keduanya bukan tugas yang mudah. Butuh uang dalam jumlah yang besar.
Jangan-jangan penghematan di atas itu bukan hemat yang sebenarnya. Saya pikir hemat, ternyata miskin.
"Apakah seluruh rakyat Indonesia mampu mempersiapkan Dana Darurat dan Dana Pensiun?"
Barisan orang-orang yang cerdas berperilaku di tengah krisis, saya pikir akan penuh terisi. Budaya hidup hemat dan sederhana itu sudah mendarah daging bagi banyak orang Indonesia. Terlebih mereka yang kenyang dengan penderitaan.
Pengalaman saya di atas itu hanya bahan tertawaan mereka. Bahkan mungkin ada yang berkomentar, "Tahu apa kamu tentang kesulitan hidup. Saya lebih tahu. Saya kenyang makan asam garam kehidupan."
Tetapi ketika kriteria dinaikkan. "Ayo, yang sudah punya Dana Darurat silahkan berbaris di kanan." Saya yakin, jumlahnya jauh lebih sedikit dari barisan awal.
Bahkan ketika lebih dipersempit lagi. "Ayo, yang punya Dana Darurat dan Dana Pesiun silahkan memisahkan diri ke sebelah kiri." Saya sangat yakin, hanya ada beberapa orang disana.
Padahal ada masanya seseorang tertimpa musibah. Ada waktunya setiap orang menjadi tua. Bahkan tidak berdaya. Beruntung jika anak atau cucu dapat menanggung.Â
Bagaimana jika keadaan ekonomi terus memburuk? Anak dan cucu tidak sanggup menanggung beban di luar beban keluarganya.