Reduksi data adalah proses kategorisasi data-data yang telah diperoleh ke dalam klasifikasi tertentu sehingga menghasilkan data yang lebih sederhana dan mudah diolah.
Penyajian data adalah proses penjelasan terkait data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan narasi yang sesuai dengan topik yang dipilih. Penyajiannya dapat dilakukan dengan uraian singkat, bagan, peta konsep, dll. Sesuai kebutuhan penelitian.
Penarikan kesimpulan adalah proses penarikan kesimpulan atau inti penelitian yang sifatnya sementara dan bisa berubah. Kesimpulan yang digunakan dalam mengolah data disini adalah kesimpulan awal sehingga sifatnya fleksibel.
Â
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
      Pada bab ini peneliti akan menguraikan hasil yang telah didapatkan setelah mengolah data yang telah didapatkan. Data yang didapatkan berasal dari beberapa sumber yakni data milik Kepolisian Polsek Panongan, Observasi terhadap kendaraan berwarna gelap dan terang di malam hari,  Wawancara terhadap Polisi yang ada di Kepolisian Polsek Panongan, Studi Literatur, dan Dokumentasi. Penelitian ini berfokus pada pengaruh warna kendaraan terhadap kecelakaan. Khususnya pada kecelakaan bermotor.
  a) Pengaruh Warna Motor Terhadap Kecelakaan     Â
      Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak disengaja namun dapat membahayakan keselamatan orang yang terlibat dalam kejadian tersebut. Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu penyumbang angka kematian terbesar di dunia. Berdasarkan data Korlantas Polri pada tahun 2021 kasus kecelakan di Indonesia terjadi sebanyak 103.645 kasus dengan korban tewas sebanyak 25.266 kasus. Pada penelitian Elvi Indria, Ramadhan Tosepu, dan Syawal K Saptaputra (2019) Sebanyak 102 kasus kecelakaan di Kota Kendari pada tahun 2019 terjadi di malam hari. Sedangkan pada penelitian Osoro,  Nganga,  and  Yitambe  (2015) sebanyak 44,4% kecelakaan di Kisii, Kenya terjadi di malam hari. Berdasarkan fenomena tersebut telah terdapat banyak penelitian yang mencoba meneliti penyebab-penyebab kecelakaan. Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan diantaranya faktor kesalahan manusia, faktor pengemudi, faktor kendaraan, faktor jalan, dan faktor alam. (Enggarsasi, Sa'diyah, 2017). Salah satu faktor manusia (human error) yang secara tidak langsung membawa dampak yang besar bagi kecelakaan lalu lintas di malam hari adalah banyaknya pengendara kendaraan khususnya sepeda motor yang memilih untuk menggunakan kendaraan berwarna gelap dan menggunakan atribut gelap pada malam hari. Padahal apabila pengendara mengenakan atribut dan kendaraan gelap maka atribut dan kendaraan tersebut akan berkamuflase dengan keadaan di sekitar yang cenderung gelap di malam hari.
      Walaupun di bagian depan dan belakang motor telah dilengkapi dengan lampu kendaraan apabila kendaraan berwarna gelap warna badan kendaraan akan tetap menyatu dengan warna lingkungan sekitar. Terlebih apabila atribut yang dikenakan oleh pengendara juga berwarna gelap. Tak jarang apabila kendaraan dan atribut pengendara berwarna gelap lampu kendaraan terlihat seperti lampu jalan apabila dilihat dari jarak jauh.
Â
Tabel 1.1 Data Kecelakaan di Malam Hari Tahun 2021
Berdasarkan data diatas dapat dilihat sebanyak 61,6% kecelakaan dengan korban luka ringan di malam hari terjadi pada kendaraan berwarna gelap. Artinya dari 13 kecelakaan dengan korban luka ringan 8 kecelakaan diantaranya menggunakan kendaraan berwarna gelap. 75% kecelakaan dengan korban luka berat terjadi pada kecelakaan berwarna gelap di  malam hari. Artinya dari 8 kecelakaan dengan korban luka berat 6 kecelakaan diantaranya menggunakan kendaraan berwarna gelap. 80% kecelakaan dengan korban meninggal dunia terjadi pada kendaraan berwarna gelap. Artinya dari 5 kecelakaan dengan korban meninggal dunia 4 diantaranya menggunakan kendaraan berwarna gelap. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa warna kendaraan berpengaruh terhadap kecelakaan. Kendaraan berwarna gelap lebih berpotensi terlibat kecelakaan dibandingkan kendaraan berwarna terang.