Mohon tunggu...
Nur Kholillah
Nur Kholillah Mohon Tunggu... Lainnya - Writer

Jika memang harus, patah dan hancurlah! lalu hiduplah kembali dan mencoba lagi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kursi Pandawa

5 November 2024   12:20 Diperbarui: 5 November 2024   12:30 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alas kaki tak pernah singgahi kepala raja

Dan lagi-lagi...

Lidah rawit itu mencetus pucuk tahta simpati

Mengontaminasi para pemilik hati

Tuk menilai dengan mata terpejam dan telinga terkatup

Menyisiri secercah kepercayaan

Bahwa aku...

Sampai langit bosan menarik ulur siang malam

Hanya akan tetap berupa udara kosong

Biar saja...

Mereka hanya buta pada tekad dibalik kelam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun