Salad skuy adalah usaha rumahan yang memproduksi salad buah yang di jamin kehigenisannya serta buah-buahan yang di olah di dapat dari supplier terpecaya. Salad skuy adalah salah satu brand salad buah dengan bahan-bahan yang fresh dan berkualitas tinggi berbasis online yang tersedia di e-commerec dan platform pesan antar makanan online dan akan melakukan penjualan offline disekitar tempat usaha dan event. Dengan rasa yang lezat dengan isi potongan buah dan saus salad yang melimpah. Salad yang di produksi di jaga kesegaraannya dan rasanya supaya sampai di konsumen dengan kualitas yang baik. Tersedia dengan 1 ukuran yang bisa dinakmati sendiri ataupun bersama teman dan keluarga serta akan melayani pemesanan untuk acara.Dalam bisnis kecil ini akan dihitung berapa Break Even Point untuk mencapai titik impas pada usaha ini :
Salad skuy melakukan produksi salad buah.Yang dimana Biaya tetap yang dibutuhkani adalah sejumlah Rp 2.000.000 per bulan. Biaya variabel per unit produknya adalah Rp 20.000. Sedangkan, harga jual makanan tersebut adalah Rp 35.000. Maka, cara menghitung BEP bisnis Salad skuy  adalah sebagai berikut:
Harga Jual per Unit: Rp.35.000
Biaya Variabel per Unit: Rp.20.000
Biaya Tetap Bulanan: Rp.2.000.000
BEP = 2.000.000 / (35.000-20.000)
BEP = 2.000.000 / 15.000
BEP = 134 unit
untuk mencapai titik impas atau BEP, dengan perhitungan BEP Unit adalah sebnayak 134 Unit pembulatan dari 133.33 unit
BEP = 2.000.000 / (1-20.000 / 35.000)
BEP = 2.000.000 / (1- 0.57)
BEP = 2.000.000 / 0.42
BEP = 4.666.666
 untuk mencapai titik impas atau BEP, dengan perhitungan BEP Nominal adalah sebesar  Rp.4.666.666
- Analisis risiko dalam analisis titik impas (BEP) untuk usaha salad buah melibatkan identifikasi, evaluasi, dan mengelola potensi risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian titik impas atau keuntungan usaha :
1. Identifikasi Risiko: Identifikasi semua potensi risiko yang dapat mempengaruhi usaha salad buah, termasuk risiko internal seperti biaya bahan baku yang naik, penurunan permintaan pasar, atau risiko eksternal seperti perubahan regulasi kesehatan makanan atau persaingan dari usaha serupa.
2. Penilaian Risiko: Setelah identifikasi, nilai setiap risiko berdasarkan probabilitas terjadinya dan dampaknya terhadap usaha. Misalnya, risiko penurunan permintaan pasar dapat dinilai sebagai tinggi jika pasar sedang mengalami ketidakpastian ekonomi, dan dampaknya dapat berdampak signifikan terhadap penjualan salad buah.