Mohon tunggu...
Sholikah Natriyani
Sholikah Natriyani Mohon Tunggu... Lainnya - Lika

I can do it

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aprositos

2 Agustus 2022   17:28 Diperbarui: 2 Agustus 2022   20:44 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekilas pun tak apa setidaknya aku tahu bagaimana rasanya kau genggam dan tanganmu yang lebar yang selama ini aku pikirkan akan hangat berada dalam genggaman tangan itu.

Tak lupa, aku akan menyampaikan sesuatu padamu. Terimakasih dan maafkan aku. Dua kata sederhana itu aku berjanji akan mengatakannya padamu.

Terimakasih karena kamu telah dengan tidak sengaja membuatku meng nalmu di dunia ini di lapisan bumi yang sama denganku, meski jarak kita nun jauh di sana melewati lautan dan juga udara.

Terimakasih karena kehadiran mu di hidupkan mampu sebagai pelipur di saat duniaku tengah hancur. Menjadi penenang saat hatiku tengah terguncang menjalani kehidupan yang tak mudah di dunia ini. 

Menjadi penguat hatiku yang kadangkala rapuh karena benturan kerasnya ocehan sekitar tentang mimpiku, tentang hidupku dan semuanya yang mereka cela kan tentang aku.

Lalu maaf, maaf karena aku mencintaimu tidak pada batas yang telah ditentukan. Aku melewati garis pembatas antara kita. Aku mencintaimu dan berharap dapat memilikimu sebagai seorang pria dan wanita yang saling mencintai secara personal. 

Padahal jelas ku tahu itu semua tidak akan mungkin terjadi, kau hanya menyukai hobimu yang menjadi pekerjaanmu sedangkan aku menyukaimu terlampau lebih hingga menepis fakta bahwa kau hanya melakukan hobi dan pekerjaan mu. 

Maaf lagi, karena aku terdengar begitu jahat dan egois karena  mencintaimu sedalam ini. 

Cinta kita itu terlarang, tuhan ku dan tuhanmu berbeda, dunia ku dan dunia mu pun berbeda. Maafkan aku yang tidak tahu diri ini dan tetap mencintaimu hingga kini bahkan nanti entah kapan akan berhenti.

Kamu terlalu candu lebih dari narkotika di netra para pecandunya. Dan aku akan terus candu dalam mencintaimu. Meski hanya dalam diam dan meski hanya sebatas ini. 

Terus lakukanlah pekerjaan dan hobimu karena akupun bahagia melihatnya. Pesanku satu, tolong tunggu aku untuk hingga aku melepas masa lajangku bersama pria yang mencintaiku dan menghabiskan sisa umurku dengannya. Jangan meninggalkan aku lebih dulu dan menemukan bidadari mu, aku tidak sekuat itu untuk melihatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun